Transaksi Jual Beli Kripto di Dunia Sempat amp;039;Downamp;039; Imbas Gangguan Sistem AWS

1 day ago 3

Transaksi Jual Beli Kripto di Dunia Sempat 'Down' Imbas Gangguan Sistem AWS

Transaksi Jual Beli Kripto Sempat Down (Foto: Freepik)

JAKARTA - Layanan jual beli aset kripto di seluruh dunia sempat down imbas gangguan sistem Amazon Web Services (AWS). Sejumlah crypto exchange global dan lokal dilaporkan mengalami gangguan sistem pada Selasa (15/4) malam waktu Indonesia, akibat gangguan jaringan (network issue) pada salah satu pusat data milik Amazon Web Services (AWS).

Insiden ini menyebabkan layanan beberapa platform seperti Binance dan Kucoin tidak dapat diakses secara normal, termasuk beberapa crypto exchange lokal.

1. Penyebab Masalah Sistem AWS

Permasalahan ini terjadi di salah satu pusat data AWS di kawasan Asia, yang mengakibatkan gangguan koneksi pada sejumlah klaster layanan. Efek dominonya menjalar ke berbagai sektor, termasuk industri kripto yang sangat bergantung pada infrastruktur cloud untuk menjalankan sistem perdagangan secara real-time.

Beberapa crypto exchange ternama seperti Binance dan KuCoin termasuk di antara platform global yang melaporkan gangguan terhadap layanan mereka. Keluhan dari pengguna mencakup kesulitan login, kegagalan transaksi, hingga tidak dapat mengakses wallet mereka selama beberapa jam.

Di tingkat lokal, beberapa platform exchange kripto di Indonesia juga turut terdampak oleh gangguan yang bersumber dari pusat data AWS ini. Meskipun tidak semua platform mengalami kendala serupa, insiden ini menunjukkan pentingnya ketahanan infrastruktur digital dalam industri kripto.

2. Ketersediaan Layanan di Industri Aset Digital

Chief Technology Officer (CTO) Indodax William Sutanto menegaskan bahwa pihaknya tidak terdampak oleh insiden outage AWS karena sejak awal menggunakan cloud platform lainnya sebagai penyedia layanan komputasi awan. 

"Ketersediaan layanan merupakan prioritas utama dalam industri aset digital yang bergerak cepat dan sangat sensitif terhadap waktu," katanya di Jakarta, Jumat (18/4/2025).

Oleh karena itu, tim teknologi senantiasa mengutamakan infrastruktur yang resilient dan scalable untuk menunjang kebutuhan pasar.Dalam kondisi seperti ini, transparansi menjadi faktor penting. Pihaknya mengapresiasi langkah sejumlah platform global yang segera memberikan pemberitahuan kepada penggunanya mengenai gangguan yang terjadi, meskipun hal tersebut bersifat force majeure.

"Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pelaku industri akan pentingnya menghadapi gangguan dan tantangan," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita finance lainnya

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |