Wall Street Menurun di Tengah Isu Pemecatan Jerome Powell

6 hours ago 1

Wall Street Menurun di Tengah Isu Pemecatan Jerome Powell

Wall Street Menurun di Tengah Isu Pemecatan Jerome Powell. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, mengalami penurunan tajam pada perdagangan Senin waktu setempat. Salah satu sentimen yang menjadi sorotan adalah pemerintahan Trump sedang mengkaji kemungkinan memecat Ketua The Fed, Jerome Powell. 

Hal ini pun membuat kekhawatiran pasar setelah kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan. 

Melansir Investing, S&P 500 turun 2,36% ke 5.158, diikuti Nasdaq Composite yang terkoreksi 2,55% ke 15.870, dan Dow Jones merosot hingga 971 poin atau 2,48% ke 38.170. Volume perdagangan relatif tipis karena sebagian pasar, termasuk di Eropa, libur dalam rangka Senin Paskah.

Indeks volatilitas VIX, yang menjadi tolok ukur ketakutan investor, melonjak hampir 14 persen ke kisaran 34—masih di bawah level tertinggi yang tercatat awal bulan ini saat pasar mengalami gejolak besar. Rata-rata jangka panjang indeks VIX tercatat di angka 17,6, menurut data LSEG Datastream yang dikutip Reuters.

Penurunan tajam di pasar saham ini terjadi saat investor mencerna lebih lanjut arah kebijakan perdagangan AS, menyusul pernyataan pejabat Trump yang menyebutkan bahwa mereka berupaya menandatangani puluhan kesepakatan selama jeda 90 hari atas pemberlakuan tarif tinggi terhadap sejumlah negara.

"(Kemungkinan) Besar 2 April adalah puncak dari kebijakan tarif, dan kami yakin negosiasi yang sedang berlangsung akan menghasilkan 'kesepakatan' yang menurunkan beban tarif," kata Analis Vital Knowledge, mengacu pada tanggal pengumuman tarif balasan Trump yang berlaku terhadap sekutu maupun rival AS.

Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, menambah volatilitas dengan menyatakan bahwa pemerintahan Trump sedang mengkaji kemungkinan memecat Ketua The Fed, Jerome Powell. Trump kembali mengancam untuk mencopot Powell karena dianggap terlambat menurunkan suku bunga.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengatakan, "Dengan tren biaya yang menurun seperti yang saya prediksi, inflasi hampir tidak ada. Tapi bisa terjadi pelambatan ekonomi jika 'Mr. Too Late, seorang pecundang besar' (kutipan langsung dari Trump), tidak segera menurunkan suku bunga SEKARANG."

Analis dari Vital Knowledge menambahkan, tarif Trump kemungkinan memicu inflasi dan meski ini hanya bersifat 'sementara', pasar akan tetap gelisah selama 6–12 bulan selama penyesuaian harga berlangsung, apalagi dengan kemarahan Gedung Putih terhadap Powell yang terus meningkat.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |