Jakarta, CNN Indonesia --
Membaca atau menampilkan puisi di Hari Kartini bisa menjadi cara untuk mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emansipasi perempuan Indonesia.
Berikut kumpulan puisi Hari Kartini yang bisa jadi referensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April adalah momen untuk mengingat jasa Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan atas pendidikan dan kebebasan memilih jalan hidup.
Kartini, wanita cerdas dengan pemikiran yang melampaui zamannya, ia berani menyuarakan pentingnya pendidikan dan kebebasan berpikir bagi perempuan.
Semangat Kartini terus hidup hingga kini melalui karya-karyanya yang menginspirasi termasuk puisi.
Puisi adalah salah satu media yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan rasa hormat dan menghidupkan kembali semangat perjuangan Kartini.
Lewat kata-kata sederhana yang penuh makna, puisi dapat menggambarkan semangat, harapan, dan kekuatan perempuan Indonesia dari dulu hingga sekarang.
Puisi Hari Kartini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kumpulan contoh puisi Hari Kartini yang cocok dibaca untuk memperingati semangat dan perjuangan R.A. Kartini.
1. Habis Gelap Terbitlah Terang
Oleh: Anonim
Itulah pikiranmu
Tanpa batas antara kita dan mereka
Kau menghapus batasan itu
Kau menunjukkannya
Tak ada beda kita dengan mereka
Hidup dan matimu demi itu
Kau korbankan jiwa dan ragamu
Menunjukkan bahwa kita bisa
Kau semangat membara
Usaha dan semangatmu tak pernah mati
Meski cacian sering menerjang,
Kau tetap bersemangat Untuk menghancurkan dinding pembatas
Hingga selamanya
Kini, hasil mu telah terasa
Kau menunjukkannya
Kau adalah inspirasi setiap perempuan
Kau adalah inspirasi negeri ini
Kau adalah Ibu kita
Terima kasih dengan jasamu
Yang menuntun kami
Menjadi orang kuat
Menjadi orang hebat
2. Emansipasi Wanita
Oleh: Raden Ajeng Kartini
Kau adalah wanita yang lahir di masa penjajahan
Seorang gadis cantik yang tumbuh dengan penuh perjuangan
Kau perjuangkan nasib wanita di negeri ini
Kini perjuanganmu telah berbuah manis
Coba kau lihat saat ini
Tak ada lagi wanita yang menderita
Tak ada lagi wanita yang tidak boleh bekerja
Karena sekat pembatas itu telah kau robohkan
Kini semua wanita bahagia
Karena mereka bebas untuk meraih cita
Bahkan wanita kini memiliki peran utama di mata dunia
3. Kartini Masa Depan
Oleh: Fiddinillah
Aku perempuan Indonesia
Menelan gelap menjadi pagi
Menantang kebodohan diri sebagai jati diri seorang aku
Mungkin lelah menggoda berkata sudah
Tapi sadar, diri kecil menyandang cita-cita tinggi
Bila satu buku saja sudah menjadi penerang jalan,
Membias ke segala penjuru,
Menerobos celah tirai jendela dunia
Mengapa tak kucoba satu buku lagi saja?
Aku perempuan Indonesia
Tak akan buta menjadi identitasku
Bila payahnya literasi menjadikanku bungkam, aku tak mau seperti itu.
Biarlah hitam mataku, kapal tanganku, rontok rambutku
Jauh lebih baik bagiku daripada gelap dunia ku
Aku mampu berdaya
Kelak, bila mana aku dapat melihat dunia
Akan ku seberangi pelita kepada perempuan Indonesia ku
Aku perempuan Indonesia
Aku potensi Indonesiaku
4. Elok
Oleh: Nanda Alifya
Mereka hidup bersama banyak kata
Diiringi tekad untuk memahami seluruhnya ada
Soal banyak titik hitam yang berisik di kepala
Siapa sangka tersulam penuh makna
Apa kau tahu, kawan
Niatnya lebih jernih dari air pegunungan
Mereka perempuan
Lahir dari bunga bunga termasyhur di tanah paling subur
Hari ini dan seterusnya, kawan
Mereka yang pikirannya seluas lautan
Mimpinya melesat tajam bagai peluru
Suaranya akan melahirkan keajaiban baru
Jangan abaikan hari ini, kawan
Banyak kartini yang bermekaran
Merangkai mustahil menjadi mungkin
Martabat dan pengetahuan menjelma bagai angin
Dengan jemarinya, kawan
Lahir banyak tulisan mengiring peradaban
Kemudian persilakan tanya keluar dari benakmu
"Oh mengapa bisa seelok itu?"
5. Kasih Lembut Ibu Pertiwi
Oleh: Alif Fia Wiraninda
Kartini...
Siapa yang tak mengenalmu, wahai Kartini.
Wanita yang tangguh, wanita yang tak pernah merasa takut
Untuk melawan kejinya dunia ini.
Lembut kasihmu
Ramah tutur katamu
Membuat dunia ini menangis bersimbah darah atas kepergianmu.
Kau adalah wanita terhebat bagiku
Kau adalah ibu dari miliaran wanita di dunia ini
Kau mampu mempertaruhkan nyawamu demi negeri ini
Demi wanita Indonesia
Juga demi bangsa Indonesia.
Terima kasih Kartini.
6. Mengenang Perjuangan di Hari Kartini
Oleh: Lucy
Hari itu telah berlalu ibu
Tapi perjuanganmu masih berlaku
Sungguh agung perjalananmu
Sebagai wanita aku menangis bahagia akan itu
Perjuanganmu bukan hanya untuk dikenang
Generasi mulai tumbuh hingga tak terbilang
Banyak lahir raden ajeng kartini lanjutkan perjuangan hingga jasad menghilang
Aku yakin habis gelap terbitlah terang
Kartini-Kartini muda bahagia
Meneruskan perjuangan untuk jiwa dan raga
Terima kasih Ibu Kartini
Kami hanya mampu mengucapkan Selamat hari Kartini
Bagiku engkaulah Ibu kita
Pejuang emansipasi wanita
Ide-ide kini lahir dari nasionalisme Kartini muda
Bukan hanya sekadar kata kata.
7. Sang Pioner Emansipasi Wanita
Oleh: Dessy Kurniawati
Ibu Kartini
Sang pioner emansipasi wanita
Sosokmu tak lekang oleh waktu
Dan akan tetap abadi selamanya
Semangat dan perjuanganmu
Melahirkan Kartini muda
Dengan segudang karya
Demi Indonesia tercinta
Meskipun kini kau telah berada di pusara
Semangatmu
Karya-karyamu
Akan terkenang abadi dalam sanubari wanita Indonesia
Terima kasih Ibu Kartini
Doa kami akan selalu bersamamu
Itulah beberapa contoh puisi Hari Kartini. Lewat puisi, semangat Kartini tidak cuma dikenang, tapi juga terus hidup dan menginspirasi.
Hari Kartini selalu menjadi pengingat bahwa mimpi perempuan itu penting serta layak diperjuangkan, kapan pun dan di mana pun.
(mrs/fef)