CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2025 19:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
PT Adhi Karya (Persero) Tbk buka suara soal rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membongkar tiang-tiang proyek monorel yang telah lama mangkrak di kawasan Rasuna Said dan Senayan.
Corporate Secretary Adhi Karya Rozi Sparta menyampaikan perusahaan memang telah melakukan pertemuan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membahas langkah hukum dan teknis terkait rencana pembersihan maupun pembongkaran tiang eks monorel tersebut.
"Manajemen Adhi Karya telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membahas langkah pendampingan hukum atas rencana pembersihan dan pembongkaran tiang eks monorail yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujar Rozi dalam pernyataan resmi, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan skema final pelaksanaan kegiatan itu masih dalam tahap pembahasan lanjutan bersama para pemangku kepentingan terkait. Pembahasan dilakukan agar proses pembongkaran berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam laporan keuangannya, Adhi Karya menyebut aset eks tiang monorel tersebut masih tercatat pada pos Aset Tidak Lancar Lainnya, tepatnya di bagian Persediaan Jangka Panjang.
Perusahaan juga tengah melakukan kajian internal untuk menentukan kemungkinan penurunan nilai (impairment) atas aset tersebut.
"Terkait keseluruhan aset yang akan dilakukan impairment saat ini masih dalam proses kajian internal perseroan sambil menunggu skema final atas pelaksanaan kegiatan tersebut yang masih dibahas lebih lanjut bersama para pemangku kepentingan terkait," ujar Rozi dalam pernyataan yang sama.
Dia pun memastikan rencana pembongkaran yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha maupun harga saham perseroan secara keseluruhan.
"Rencana pembongkaran yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha maupun harga saham Perseroan," tuturnya lebih lanjut.
Rencana pembongkaran tiang monorel sebelumnya diungkap oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang menyebut langkah itu sebagai bagian dari penataan kawasan Rasuna Said dan Senayan.
Pramono menyampaikan bahwa pembersihan tiang akan dimulai pada Januari 2026, setelah mendapatkan arahan dari KPK dan surat persetujuan dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Ia menyebut pembersihan dilakukan karena keberadaan tiang-tiang beton bekas proyek monorel itu kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan kemacetan di sekitar area. Ia menargetkan penataan dua kawasan tersebut bisa rampung pada 2026.
"Kami akan segera tata dan mudah-mudahan di tahun 2026 segera bisa kita mulai dan juga kita selesaikan di tahun 2026," ujar Pramono.
Proyek monorel Jakarta sendiri merupakan proyek transportasi publik yang dibangun pada awal 2000-an namun berhenti di tengah jalan akibat masalah pendanaan dan konsorsium.
Tiang-tiang beton yang berdiri di sejumlah ruas jalan utama ibu kota sejak itu tak pernah difungsikan dan menjadi simbol proyek mangkrak.
(del/sfr)