Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai perbaikan fasilitas umum yang rusak saat aksi unjuk rasa.
Menurut AHY, pemerintah masih menghitung berapa besar kerusakan yang terjadi sebelum memberikan bantuan APBN.
"Nanti kita hitung semuanya dahulu," ujar AHY ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip detikfinance, Senin (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah pusat, sambung AHY, masih melakukan inventarisasi seberapa banyak fasilitas umum yang rusak baik di Jakarta maupun di daerah. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan fasilitas umum yang rusak.
"Tentunya kita terus menginventarisir fasilitas umum yang juga rusak, terbakar, dan sesegera mungkin kita akan perbaiki itu. Tentunya kita juga bekerjasama dengan berbagai pemerintah daerah, karena kan terjadi di berbagai daerah," kata AHY.
AHY pun mengingatkan agar masyarakat menyampaikan aspirasi atau unjuk rasa secara damai dan menghindari perbuatan perusakan fasilitas umum.
"Kita sangat berharap dan mengimbau, mari kita hindari perilaku anarkis, demonstrasi, menyampaikan aspirasi tentu diperkenankan dengan cara yang baik dan konstitusional. Kita cegah terjadinya perusakan," tegas AHY.
Sejumlah fasilitas umum di Jakarta antara lain halte Transjakarta, jalan tol, dan lain sebagainya terbakar dan rusak pada Jumat (29/8) akibat ulah oknum tak bertanggung jawab saat demonstrasi.
Transjakarta mencatat total tujuh halte BRT dibakar dan 16 halte lainnya dirusak atau menjadi sasaran vandalisme selama demonstrasi.
Halte yang dibakar di antaranya Halte Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Polda Metro Jaya, Senen Toyota Rangga, Sentral Senen, Senayan, dan Gerbang Pemuda. Selain itu, kontainer di Petamburan (non-BRT) juga dibakar.
Sementara, halte yang dirusak antara lain Halte Bendungan Hilir, Kwitang, Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Cililitan, Semanggi, Petamburan, Widya Candra Telkomsel, Jatinegara dan Kejaksaan Agung.
Selanjutnya, Halte Matraman Baru, Pemuda Pramuka, Masjid Agung, Non BRT Gelora Bung Karno 1, dan Non BRT Polda Metro Jaya 1.
Stasiun MRT Istora Mandiri juga turut menjadi korban. Stasiun MRT Istora sempat ditutup imbas akses masuk yang mengalami kerusakan.
Namun, kini Stasiun MRT Istora Mandiri sudah kembali beroperasi normal meski dengan pembatasan akses di dua pintu masuk.
(fby/sfr)