40 Ribu Lebih Sapi Impor Masuk RI, Siap Pasok Program MBG

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sebanyak 40.500 ekor sapi perah dan pedaging impor sudah masuk ke Indonesia melalui skema investasi.

Wamentan Sudaryono menyebut langkah ini bagian dari target 150 ribu ekor sapi yang disiapkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Untuk sapi pedaging dan sapi (perah) susu, yang kita inginkan tidak lagi menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tapi adalah dengan kita mengundang investasi untuk peternakan daging dan susu kita," kata Sudaryono dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (16/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudaryono menjelaskan minat investor tumbuh karena adanya emerging market berupa MBG. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto menginginkan susu sebagai salah satu menu utama program tersebut, sehingga membuka peluang besar bagi peternakan lokal untuk menjadi pemasok.

"Kenapa investasi ini dipandang menarik bagi investor, baik dalam maupun luar negeri? Jadi karena ada emerging market yang namanya adalah MBG. Di mana Bapak Presiden menginginkan salah satu menu dari MBG itu adalah susu," jelasnya.

Ia menambahkan sentra produksi susu diarahkan untuk menyuplai MBG. Daerah yang belum memiliki produksi susu tetap akan mendukung program dengan menyediakan sumber protein lain tanpa mengandalkan impor.

"Sekarang ini petunjuk dari BGN (Badan Gizi Nasional) dan kami juga koordinasi terus, dari Kementerian Pertanian bagaimana sentra-sentra susu, itu susunya diserap oleh MBG. Nah yang belum ada susunya, sebisa mungkin tidak memberikan susu dari susu impor. Jadi disubstitusi dengan sumber protein lain," ujarnya.

Dari target 150 ribu ekor, Sudaryono melaporkan saat ini sudah terealisasi investasi sebanyak 11.500 ekor sapi perah untuk kebutuhan susu dan 29 ribu ekor sapi pedaging untuk daging sapi potong.

Adapun Kementan turut mendampingi investor mulai dari perizinan hingga penyediaan lahan. Sejumlah negara seperti Brasil, Vietnam, dan Argentina disebut sudah menunjukkan minat menanamkan modal di sektor peternakan sapi.

"Jadi ini ada emerging market, ada kesempatan, kemudian Kementerian Pertanian mendampingi, memfasilitasi apakah mencari lokasi, perizinan itu kami bantu untuk mempermudah siapapun untuk masuk ke Indonesia. Jadi ada beberapa calon investor besar dari Brasil, dari Vietnam, dari Argentina, dari mana-mana, kami fasilitasi semua, karena memang ada kebutuhan yang besar ini," jelasnya.

Menurut Sudaryono, pemerintah telah mengidentifikasi 1,5 juta hektare lahan yang bisa ditawarkan kepada investor. Lahan tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk milik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Berdikari, Perum Perhutani, hingga PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Kami laporkan dari hitungan Dirjen PKH (Peternakan Dan Kesehatan Hewan) sudah kami amankan, kami identifikasi 1,5 juta hektare yang kami tawarkan kepada siapapun investor yang masuk ke Indonesia. Kami tawarkan, termasuk salah satunya lahan punyanya Berdikari, lahan punya BUMN, lahannya Perhutani, lahannya PTPN, dan seterusnya," paparnya.

Sudaryono menegaskan arah kebijakan peternakan sapi saat ini memang digerakkan oleh investasi, sejalan dengan kebutuhan besar dari program MBG.

"Jadi sifatnya untuk sapi perah dan sapi pedaging ini, kita mengarah ke investasi karena ada kebutuhan besar yang namanya MBG," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |