Aion Dipastikan Sudah Penuhi Syarat TKDN

4 hours ago 2

Guangzhou, CNN Indonesia --

Mobil listrik asal China Aion sebentar lagi bakal diproduksi di Indonesia. Indomobil, distributor resmi Aion di Indonesia, memastikan bahwa Aion telah memenuhi syarat minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Direktur grup Indomobil Andrew Nasuri mengatakan tidak ada perubahan dalam hal aturan TKDN. Aturan ini, menurut dia, memang diterapkan demi mendukung industri dalam negeri.

"Kami sudah sangat mengerti peraturan pemerintah ini untuk mendukung industri lokal. Dari awal, kami sudah bicara dengan Aion [bahwa] harus ada TKDN di Indonesia baru kami mau launching merek," ujar Andrew kepada media di Guangzhou, China pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TKDN merupakan persentase komponen lokal seperti bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi produk barang atau jasa. TKDN mencerminkan kontribusi industri dalam negeri dalam sebuah produk.

Aturan mengenai TKDN tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 55 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Khusus untuk kendaraan roda empat, TKDN minimum mobil listrik sebesar 35 persen (2019-2021), 40 persen (2022-2026). Kemudian 60 persen pada 2027-2029, lalu 2030 dan seterusnya sebesar 80 persen.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung bahwa aturan TKDN membuat Indonesia kurang kompetitif. Aturan, kata dia, sebaiknya dilonggarkan sebagai respons terhadap perang dagang yang dicetuskan oleh Presiden AS Donald Trump.

"Saya sangat setuju TKDN dibuat fleksibel. Mungkin bisa diganti dengan insentif. Tolong ya, para pembantu saya, menteri-menteri saya, sudahlah, realistis. Tolong diubah, TKDN dibikin yang realistis saja!" ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan usulan Prabowo perlu dipertimbangkan.

Menurut dia, fleksibilitas TKDN bakal memberikan dampak positif terhadap industri dalam negeri. Dia bisa mengklaim bisa menyatakan demikian sebab ia pernah belajar dari pengalamannya ketika menjabat posisi strategis di pemerintah.

Oleh karenanya, fleksibilitas TKDN perlu dipertimbangkan agar tidak menghambat investasi.

"Suatu ketika, saya sampaikan kepada presiden bahwa situasi seperti ini butuh fleksibilitas. Sepanjang kita belum memiliki teknologi yang mumpuni, sebaiknya dipertimbangkan untuk menggunakan komponen dari luar negeri," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(els/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |