AS Ubah Seleksi Visa Kerja H-1B, Utamakan Pekerja Asing Bergaji Tinggi

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 25 Des 2025 12:22 WIB

AS mengubah mekanisme seleksi visa kerja H-1B dengan mengutamakan pekerja asing yang menerima upah lebih tinggi dan memiliki keterampilan lebih mumpuni. AS mengubah mekanisme seleksi visa kerja H-1B dengan mengutamakan pekerja asing yang menerima upah lebih tinggi dan memiliki keterampilan lebih mumpuni. ( (AFP/Jim Watson)>

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengubah mekanisme seleksi visa kerja H-1B dengan mengutamakan pekerja asing yang menerima upah lebih tinggi dan memiliki keterampilan lebih mumpuni.

Aturan baru ini menggantikan sistem undian acak yang selama ini digunakan dalam penentuan penerima visa H-1B.

Perubahan kebijakan tersebut diumumkan oleh Department of Homeland Security (DHS) melalui amandemen regulasi yang mengatur proses seleksi visa kerja H-1B. Dalam aturan terbaru, alokasi visa akan dilakukan melalui sistem seleksi berbobot yang memberi peluang lebih besar bagi pekerja asing bergaji dan berketerampilan tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS) Matthew Tragesser mengatakan sistem undian acak sebelumnya kerap disalahgunakan oleh sebagian perusahaan di Negeri Paman Sam.

"Proses seleksi acak pendaftaran H-1B selama ini dieksploitasi dan disalahgunakan oleh perusahaan AS yang terutama ingin mendatangkan pekerja asing dengan upah lebih rendah dibandingkan pekerja Amerika," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/12).

Menurut Tragesser, mekanisme seleksi berbobot akan lebih sejalan dengan tujuan Kongres dalam program H-1B serta memperkuat daya saing AS.

"Seleksi berbobot yang baru akan lebih melayani tujuan awal program H-1B dan memperkuat daya saing Amerika dengan mendorong perusahaan mengajukan pekerja asing dengan upah dan keterampilan lebih tinggi," katanya.

Jumlah visa H-1B yang diterbitkan setiap tahun tetap dibatasi sebanyak 65 ribu visa, dengan tambahan 20 ribu visa bagi lulusan bergelar lanjutan dari perguruan tinggi di Amerika Serikat. Selama ini, sistem undian acak dinilai memberi celah bagi praktik perekrutan tenaga kerja asing berupah rendah yang merugikan angkatan kerja domestik.

Melalui aturan final ini, peluang alokasi visa akan ditingkatkan bagi pekerja asing bergaji dan berketerampilan tinggi, sembari tetap membuka kesempatan bagi perusahaan untuk merekrut pekerja H-1B di berbagai tingkat upah.

Aturan ini akan mulai berlaku pada 27 Februari 2026 dan diterapkan pada musim pendaftaran H-1B tahun fiskal 2027.

Perubahan kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah AS memperkuat integritas program visa nonimigran H-1B. Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan lain pemerintah, termasuk proklamasi presiden yang mewajibkan perusahaan membayar tambahan US$100 ribu per visa sebagai syarat kelayakan.

"Sebagai bagian dari komitmen Trump Administration terhadap reformasi H-1B, kami akan terus menuntut lebih banyak dari perusahaan dan tenaga kerja asing agar tidak merugikan pekerja Amerika dan tetap mengutamakan kepentingan Amerika," kata Tragesser.

(del/agt)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |