Banjir Besar di Halmahera Selatan, 13 Ribu Jiwa Mengungsi

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan, Maluku Utara, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari untuk mempercepat penanganan ribuan orang terdampak banjir yang tersebar dari lima kecamatan.

Banjir juga dilaporkan menewaskan seorang balita. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari di Jakarta, Senin (23/6), mengatakan status tanggap darurat mulai berlaku sejak Minggu dini hari (23/6).

Banjir di Halmahera Selatan merendam permukiman warga di lima kecamatan akibat hujan berintensitas tinggi yang mengguyur selama beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang diterima BNPB mencatat sebanyak 4.182 Kepala Keluarga (KK) atau 13.965 jiwa mengungsi dari 15 desa yang tersebar di enam kecamatan yakni Bacan, Bacan Selatan, Gane Barat, Gane Timur, Gane Timur Selatan, dan Gane Barat Selatan.

"Selain ribuan warga terdampak, satu balita berusia dua tahun dilaporkan meninggal dunia karena terbawa arus dan satu orang mengalami luka akibat tersengat listrik," kata Abdul Muhari.

BNPB juga melaporkan banjir mengakibatkan 1.522 rumah terendam. Selain itu empat rumah mengalami kerusakan berat, tiga rumah rusak ringan, dua jembatan mengalami rusak berat, satu jembatan rusak ringan, serta satu bronjong sepanjang 40 meter ikut terdampak.

Menurut Abdul, tinggi muka air di lokasi terdampak bervariasi mulai dari 20-150 centimeter. Kondisi ini menghambat aktivitas warga dan membuat sebagian besar wilayah terdampak sulit dijangkau tanpa perahu atau kendaraan khusus.

BNPB telah mengoordinasikan dukungan logistik bersama pemerintah daerah dan instansi terkait.

Adapun kebutuhan mendesak bagi para penyintas saat ini meliputi makanan siap saji, selimut, terpal, tikar, pakaian layak pakai, serta perlengkapan bayi dan balita.

Abdul mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih berpotensi tinggi, dan diminta terus memantau informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan kanal komunikasi resmi pemerintah.

Sementara itu Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba menyebut 2.430 warga dari lima desa di Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, diungsikan ke lokasi pengungsian akibat banjir yang melanda di daerah itu sejak Minggu dini hari kemarin.

"Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat jumlah warga yang diungsikan adalah 2.430 jiwa dari 640 Kepala Keluarga (KK)," kata Hasan Ali, Senin.

Banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Bacan akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (21/6) kemarin. Akibatnya, luapan Kali Inggoi masuk ke permukiman dan merendam rumah warga dan jalan raya setinggi satu meter.

Bassam menjelaskan lima desa yang dilanda banjir di Kecamatan Bacan meliputi Desa Labuha, Desa Amasing Kota, Desa Amasing Kota Barat, Desa Amasing Kota Utara, dan Desa Indomut.

"Banjir kali ini memang paling terparah yang terjadi di wilayah itu, sehingga saat ini kita ungsikan mereka ke delapan titik lokasi pengungsian yang disiapkan oleh Pemkab Halmahera Selatan, sekaligus kita fokus penanganan korban, terutama distribusi asupan makanan untuk mereka," ujarnya

Banjir di Bandara Oesman

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Dtijen Hubud) Kementerian Perhubungan menyatakan sebagian landasan pacu (runway) Bandar Udara Oesman Sadik di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara ditutup akibat terdampak banjir.

"Hujan lebat mengguyur wilayah Labuha di Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara sejak Sabtu (21/6) hingga Minggu (22/6), mengakibatkan Bandar Udara Oesman Sadik terdampak banjir di sepanjang runway dan strip," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Oesman Sadik Muhammad Hariddin sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.

Dia menyampaikan pada Minggu pukul 07.00 WIT pihaknya langsung mengajukan Notice To Airmen (NOTAM) kepada Kepala Pelayanan Informasi Aeronautika (PIA) Wilayah Manado terkait penutupan runway sampai pukul 09.30 WIT.

"Akibat banjir, demi keselamatan maka operasional bandar udara ditutup sesuai NOTAM Nomor: C0810/25 NOTAMN. Saat bersamaan terdapat satu pesawat Wings Air di apron, namun dalam kondisi aman," ujar Hariddin.

Setelah dilakukan pembersihan dan landasan pacu telah bersih, lanjut Hariddin, Bandar Udara Oesman Sadik kembali beroperasi normal.

Namun, akibat hujan kembali turun maka kembali diajukan NOTAM penutupan landasan pacu sepanjang 300 meter dari awal runway 06 sampai Senin (23/6) pukul 09.00 WIT, dan diperpanjang sampai Selasa (24/6) pukul 09.00 WIT.

"Akibat intensitas hujan masih tinggi, terdapat aliran air yang melintas di runway. Saat ini runway yang dapat dioperasikan sepanjang 1.350 meter," ucapnya.

⁠Hariddin menambahkan hingga hari ini pihaknya sedang melakukan pengerukan material pasir yang menutupi box culver dengan excavator agar air dari arah gunung dapat tersalurkan.

"Hari ini mulai pukul 09.14 WIT pesawat Wings Air rute Labuha-Ternate dan Ternate-Labuha PP (pergi-pulang) yang kemarin tertunda, sudah beroperasi normal," kata Hariddin.

Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan pengiriman bantuan kepada korban banjir dan longsor di Kabupaten Halmahera Selatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Masryani Masyur menyampaikan pihaknya melakukan asesmen dan kaji cepat di lokasi kejadian.

Kemudian Tagana Halmahera Selatan bersama Dinas Sosial (Dinsos) juga telah mendirikan dapur umum lapangan di Kompleks Rumah Kuning, Desa Labuha, Kecamatan Bacan.

"Kami langsung dapat arahan Pak Mensos agar Kemensos segera mengirimkan bantuan logistik yang diperlukan dan memastikan bahwa warga terdampak bisa dibantu dengan baik," ujarnya.

Adapun bantuan yang akan didistribusikan Kemensos terdiri dari 200 lembar kasur 2025, 200 lembar selimut 2024, 100 paket kidsware. Lalu ada juga 200 lembar tenda gulung 2025, 2 unit tenda serbaguna 2025, dan 1.000 paket lauk pauk siap saji 2025.

"Barang dikirim Minggu 22 Juni 2025 dari Dinas Sosial Maluku Utara ke Dinas Sosial Halmahera Selatan," katanya.

(antara/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |