Bank Dunia Sebut Bansos Untungkan Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 17 Jun 2025 20:28 WIB

Bank Dunia menyebut bantuan sosial akan memberikan keuntungan bagi ekonomi RI di tengah ketidakpastian yang terjadi belakangan ini. Bank Dunia menyebut bantuan sosial akan memberikan keuntungan bagi ekonomi RI di tengah ketidakpastian yang terjadi belakangan ini. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah).

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Dunia menyoroti pemberian bantuan sosial (bansos) yang dilakukan pemerintah di berbagai negara. Lembaga tersebut mengatakan program belanja sosial menguntungkan kondisi ekonomi negara, termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Bank Dunia lewat Global Economics Prospects edisi Juni 2025.

"Beberapa negara akan mendapat manfaat dari dukungan kebijakan fiskal seperti program belanja sosial dan investasi publik di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam," bunyi laporan Bank Dunia, dikutip Selasa (17/6)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bank Dunia, program belanja sosial dan investasi publik bisa membantu perekonomian RI di tengah potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi imbas ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

Bank Dunia mengatakan di negara Asia Timur dan Pasifik (East Asia and Pacific/EAP) kecuali China, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat menjadi 4,2 persen pada tahun ini, terutama karena ketegangan perdagangan global.

"Meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan, berkurangnya kepercayaan, dan dampak dari permintaan eksternal yang lebih lemah di negara-negara maju utama dan Tiongkok kemungkinan akan membatasi ekspor dan investasi swasta di kawasan tersebut, karena ada beberapa negara dengan eksposur besar terhadap perdagangan global, terutama Kamboja, Thailand, dan Vietnam," kata Bank Dunia.

Khusus untuk Indonesia, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,7 persen pada 2025, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 5 persen. Angka ini menjadi salah satu revisi terendah dalam proyeksi pertumbuhan negara-negara berkembang kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Secara regional, Asia Timur dan Pasifik juga diproyeksikan mengalami pelemahan pertumbuhan dari 5 persen menjadi 4,5 persen pada tahun ini.

Sementara untuk kelompok negara berkembang dan pasar berkembang (emerging market and developing economy/EMDE), proyeksi pertumbuhannya diperkirakan turun menjadi 3,8 persen pada 2025, sebelum naik tipis ke 3,9 persen pada 2026-2027.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |