Jakarta, CNN Indonesia --
Tim ekonom Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,08 persen pada kuartal IV 2025, sedikit meningkat dibanding realisasi kuartal III 2025 yang tercatat 5,04 persen.
Proyeksi tersebut disampaikan Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina dalam paparan Macro Economic Outlook Kuartal IV 2025 yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu, (3/12).
Dian menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,08 persen pada kuartal tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan melihat berbagai indikator utama sepanjang Oktober-November, kami menilai ekonomi Indonesia masih cukup tangguh. Pertumbuhan tahun ini diperkirakan berada di kisaran 5-5,1 persen, dengan kuartal IV lebih akseleratif," kata dia, dikutip dari ANTARA.
Dian memaparkan sejumlah indikator konsumsi menunjukkan tren positif. Penjualan ritel tumbuh 4,3 persen pada Oktober, meningkat dari 3,7 persen pada September. Indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis Bank Indonesia juga naik signifikan ke level 121,2 dari 115 pada bulan sebelumnya.
Ia menambahkan Mandiri Spending Index (MSI)--indikator belanja masyarakat yang dikembangkan oleh Mandiri-- mencatat kenaikan belanja konsumen sepanjang Oktober-November.
Meski sempat terjadi normalisasi belanja pada pekan keempat November, tren konsumsi diperkirakan kembali meningkat menjelang akhir tahun seiring pola musiman libur Natal dan Tahun Baru.
MSI menunjukkan adanya pemulihan konsumsi sejak awal kuartal IV, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan belanja mingguan mencapai 36 persen, lebih tinggi dibanding kuartal III.
Ia menyebut pendorong utama belanja konsumen berasal dari pengeluaran mobilitas, aktivitas berbasis pengalaman, serta pembelian barang elektronik, khususnya telepon genggam.
Dari sisi investasi, Dian Ayu mengatakan indikator menunjukkan tren campuran. Penjualan semen dan impor barang modal melambat pada Oktober, tetapi Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur ekspansif di level 53,3, meningkat dibandingkan 50,4 pada kuartal III 2025.
Kredit produktif juga diperkirakan meningkat pada kuartal IV seiring membaiknya likuiditas perbankan.
Sementara itu, neraca perdagangan masih positif meski ada potensi penurunan kontribusi net export akibat tren musiman kenaikan impor pada akhir tahun.
Dari sisi fiskal, realisasi belanja pemerintah dinilai perlu terus dipercepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2025.
"Jika ingin mencapai outlook fiskal APBN pada sisa dua bulan terakhir 2025, pemerintah perlu merealisasikan belanja sebesar Rp934 triliun. Ini akan sangat berkontribusi terhadap peningkatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2025," katanya.
Secara keseluruhan, Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 berada di kisaran 5 persen hingga 5,1 persen.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2025 mampu mencapai 5,6-5,7 persen. Menurutnya, tekanan ekonomi yang sempat terjadi kini telah berbalik arah menuju pemulihan.
Menurut dia, pergerakan pasar saham yang naik signifikan menjadi salah satu sinyal pemulihan ekonomi.
Ia menambahkan kebijakan penempatan dana pemerintah melalui Saldo Anggaran Lebih (SAL) turut menjadi faktor pendorong akselerasi pemulihan.
(ory/ory)

2 hours ago
1

















































