Beda Steven Johnson Syndrome dan Alergi Kulit, Jokowi yang Mana?

6 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kondisi terkini Presiden ke-7 RI Joko Widodo menuai spekulasi publik. Ada yang menyebut pria yang akrab disapa Jokowi itu terkena Steven Johnson Syndrome. Lantas, apa beda Steven Johnson Syndrome dan alergi kulit?

Jokowi mengalami perubahan fisik sejak kepulangannya dari Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Pihak Jokowi sudah memberikan keterangan bahwa pria asal Solo ini mengalami alergi kulit.

"Hoaks itu, nggak. Enggak lah. Itu alergi, alergi biasa," kata Kompol Syarif Fitriansyah, ajudan presiden, seperti dilaporkan detikJateng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beda Steven Johnson Syndrome dan alergi kulit

Steven Johnson Syndrome (SJS) merupakan penyakit langka pada kulit dan selaput lendir (mukus). Biasanya, SJS merupakan reaksi terhadap pengobatan yang diawali dengan gejala mirip flu, lalu diikuti ruam yang terasa nyeri dan menyebar serta melepuh.

Seperti dilansir dari Mayo Clinic, SJS biasanya adalah kondisi darurat medis yang perlu rawat inap.

Gejala Steven Johnson Syndrome

Dalam 1-3 hari sebelum ruam muncul, SJS menunjukkan tanda awal berupa:

1. Demam
2. Mulut dan tenggorokan terasa sakit
3. Kelelahan
4. Sensasi terbakar pada mata

Kemudian seiring perkembangan kondisi, muncul gejala sebagai berikut:

1. Nyeri kulit yang meluas tanpa sebab
2. Ruam merah atau ungu melebar
3. Lepuh pada kulit dan selaput lendir mulut, hidung, mata, dan alat kelamin
4. Pengelupasan kulit dalam beberapa hari setelah lepuh terbentuk

Beda Steven Johnson Syndrome dan alergi kulit sudah terlihat secara kasat mata. Alergi kulit merupakan kondisi yang dialami banyak orang. Alergi kulit disebabkan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh.

Gejala alergi kulit

1. Ruam
2. Gatal
3. Bengkak dan kemerahan
4. Bentol-bentol
5. Kulit mengelupas atau pecah-pecah

Ilustrasi kulit gatal/ Foto: Freepik.com/freepikIlustrasi. Beda Steven Johnson Syndrome dan alergi kulit terlihat dari gejalanya. (Belinda Safitri)

Berbeda dengan SJS, alergi kulit ringan bisa ditangani secara mandiri seperti, menghindari kontak dengan alergen atau pemicu alergi, konsumsi obat alergi dan perawatan tertentu.

Gejala alergi kulit bisa diringankan dengan kompres dingin dan penggunaan pelembap.

Akan tetapi dalam kondisi tertentu, alergi kulit memang perlu dibawa ke dokter terutama jika sudah ada gejala seperti, sesak napas, wajah bengkak, nyeri sendi dan demam, dan tidak ada perubahan atau makin parah setelah mengonsumsi obat.

(els/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |