Jakarta, CNN Indonesia --
Asupan air yang cukup jadi salah satu cara efektif untuk mengelola kadar asam urat. Tapi, berapa banyak air yang dibutuhkan tubuh agar tubuh aman dari ancaman penyakit asam urat?
Asam urat merupakan zat alami yang diproduksi tubuh saat memecah purin. Senyawa ini bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti daging merah.
Biasanya, asam urat larut dalam sistem darah dan keluar dari tubuh melalui ginjal. Tapi dalam beberapa kasus, asam urat bisa menumpuk hingga memicu rasa nyeri berlebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa hidrasi penting untuk asam urat?
Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik jadi salah satu cara mencegah asam urat. Air secara aktif berkontribusi dalam mengatur kadar asam urat dalam tubuh.
Pada dasarnya, air berfungsi sebagai agen detoksifikasi alami tubuh. Air membantu mengencerkan asam urat, hingga produk limbah ini bisa dengan mudah melewati ginjal dan keluar melalui urine.
Mengutip Times of India, saat tubuh kekurangan cairan, konsentrasi asam urat dalam aliran darah meningkat. Hal ini meningkatkan risiko terbentuknya kristal di persendian dan ginjal.
Sebuah ulasan yang dipublikasikan dalam Nefrology Journal mengatakan, minum lebih banyak air dapat membantu mencegah nefrolitiatis asam urat atau batu ginjal.
Dehidrasi ringan sekalipun dapat memperlambat aktivitas ginjal hingga tubuh tidak dapat membuang produk limbah secara efektif.
Center for Disease and Prevention Control (CDC) merekomendasikan penderita asam urat untuk mendapatkan asupan 2-3 liter air per hari.
Mengutip Harvard Health Publishing, angka tersebut bisa setara dengan 15 gelas air untuk pria dan 12 gelas air untuk wanita.
Cara minum juga sama pentingnya dengan jumlah yang dikonsumsi. Menyeruput air sepanjang hari lebih baik daripada menenggak banyak air sekaligus.
Segelas air hangat sebelum sarapan dapat membantu membangunkan ginjal dan mempercepat proses detoksifikasi. Menambahkan beberapa tetes lemon dapat membuat air sedikit basa, yang bisa mendukung keseimbangan internal.
Hindari asupan minuman yang mengandung gula, termasuk jus dan minuman ringan kemasan. Minuman jenis ini cenderung meningkatkan asupan fruktosa, yang juga bisa memicu asam urat tinggi.
Selain hidrasi, terapkan juga pola makan yang baik. Hindari asupan makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis seafood.
Sebagai gantinya, perbanyak asupan buah dan sayur yang tinggi air seperti semangka, mentimun, dan jeruk. Makanan tinggi vitamin C seperti jeruk dan jambu biji juga dapat membantu tubuh mengeluarkan asam urat lebih efisien.
(asr)

3 hours ago
2

















































