Brasil Buru Geng Cuci Uang di Sao Paulo Usai Razia Maut Kartel Narkoba

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak berwenang Brasil melancarkan operasi di negara bagian Sao Paulo untuk memberantas pencucian uang yang dilakukan oleh salah satu kelompok kejahatan terorganisir terbesar di negara itu, First Capital Command (PCC), pada Kamis (30/10).

PCC diduga telah mencuci uang hampir US$10 miliar antara tahun 2020 dan 2024 melalui rantai produksi bahan bakar.

Dilansir AFP, operasi ini dilakukan dua hari setelah polisi Rio de Janeiro melakukan razia paling mematikan yang pernah dilakukan terhadap faksi kriminal besar lainnya, Comando Vermelho, atau Komando Merah, yang menewaskan 132 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua kelompok kriminal ini mengendalikan perdagangan kokain di Brasil, dengan jangkauan yang menyebar ke seluruh Amerika Latin dan, dalam kasus PCC, hingga ke Eropa.

Dalam operasi tersebut, petugas dikerahkan ke Campinas, di tenggara Kota Sao Paulo, untuk mengeksekusi sembilan surat perintah penangkapan dan sebelas surat perintah penggeledahan, yang menargetkan "pengusaha, influencer, dan pengedar narkoba," ujar kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan.

Pihak berwenang juga menyita properti dan membekukan rekening bank.

Tujuan operasi ini adalah untuk memberantas pencucian uang oleh para tersangka yang menggunakan skema seperti mencampur dana hasil perdagangan narkoba dengan kegiatan bisnis yang sah, jelas pernyataan tersebut.

Media lokal melaporkan operasi tersebut menghasilkan empat penangkapan dan kematian satu tersangka. Namun, pihak berwenang belum mengonfirmasi detailnya.

Pada Agustus lalu, polisi melakukan operasi yang jauh lebih besar yang membongkar skema pencucian uang PCC dalam bisnis bahan bakar.

Pihak berwenang mengatakan sejumlah besar uang dicuci melalui SPBU dan kemudian dipindahkan ke bank digital dan aplikasi pembayaran yang dikenal sebagai fintech.

Pada Kamis lalu, Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menandatangani undang-undang untuk memperkuat perang melawan kejahatan terorganisir, termasuk hukuman yang lebih berat bagi individu yang terkait dengan kelompok tersebut.

"Kita tidak dapat menerima bahwa kejahatan terorganisir terus menghancurkan keluarga, menindas penduduk, dan menyebarkan narkoba serta kekerasan di seluruh kota," tulis Lula melalui akun X resminya.

Lula menegaskan perlunya kerja sama terkoordinasi yang menyerang tulang punggung perdagangan narkoba tanpa membahayakan petugas polisi, anak-anak, dan keluarga yang tidak bersalah.

Ia mencontohkan operasi sebelumnya terhadap PCC yang telah menargetkan sektor keuangan tanpa menimbulkan korban jiwa.

(sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |