Bulog Serap 1,7 Juta Ton Beras Petani per April 2025

7 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Perum Bulog telah menyerap sebanyak 1,7 juta ton setara beras dari petani hingga 28 April 2025. Jumlah ini setara 56,09 persen dari target penyerapan tahun ini yang ditetapkan sebesar 3 juta ton setara beras.

Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya menyampaikan capaian ini merupakan salah satu angka penyerapan tertinggi sepanjang sejarah lembaga tersebut berdiri sejak 1967.

"Alhamdulillah kita sudah menyerap 1,7 juta ton setara beras, sehingga kita sampai dengan sekarang kurang lebihnya 57,09 persen. Ini merupakan serapan gabah sepanjang sejarah sejak Bulog berada," kata Novi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novi menjelaskan dari total realisasi tersebut, sebanyak 2.058.472 ton berasal dari gabah kering panen (GKP) dan 563.518 ton dari bentuk beras. Jika dikonversi, jumlah tersebut menghasilkan total 1.682.909 ton setara beras.

Dalam paparannya, Bulog menargetkan penyerapan gabah tahun ini sebanyak 2,5 juta ton dan beras 1.665.503 ton, dengan total target keseluruhan setara beras mencapai 3 juta ton.

Hingga April 2025, persentase realisasi serapan terhadap target mencapai 82,67 persen untuk GKP dan 33,83 persen untuk beras.

Serapan tahun ini jauh melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya pada periode yang sama. Sebagai perbandingan, pengadaan setara beras oleh Bulog pada Januari-April tahun lalu hanya mencapai 259.976 ton.

Angka ini bahkan berada di bawah capaian pada 2021 yang sebesar 572.889 ton. Dengan capaian tahun ini, penyerapan 2025 menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Adapun Bulog melibatkan 25.679 petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta 1.667 mitra penggilingan dalam proses pengadaan tersebut. Menurut Novi, strategi penyerapan yang agresif ini merupakan bagian dari kebijakan untuk mendukung kesejahteraan petani.

"Kalau petani bahagia, kita juga bahagia, memang sesuai dengan perintah Bapak Presiden (Prabowo Subianto) yang menyampaikan bahwa keberpihakan kepada para petani ini sangat luar biasa," ujarnya.

Bulog juga mencatatkan stok beras yang dikuasai saat ini sebesar 3.306.486 ton. Selain beras, cadangan komoditas pangan lainnya di antaranya meliputi tepung terigu 112 ton, minyak goreng 7.588 kiloliter, daging sapi 4 ton, gula pasir 6.853 ton, telur 3 ton, dan jagung public service obligation (PSO) sebanyak 101.497 ton.

Semua komoditas tersebut tersebar di 26 kantor wilayah Bulog dari barat hingga timur Indonesia.

Namun, Novi mengakui kapasitas penyimpanan menjadi tantangan tersendiri karena sejumlah gudang Bulog telah penuh. Total kapasitas gudang yang tersedia saat ini sebesar 4.929.760 ton, terdiri dari gudang operasional, sewa, dan ruang kosong (broken space).

"Kami tetap melaksanakan kerja sama, baik dengan BUMN maupun instansi lain untuk pemanfaatan gudang. Gudang untuk penyimpanan beras tidak bisa sembarangan, harus sesuai standar karena beras sangat rentan," kata dia.

Untuk mengatasi hal ini, Bulog telah menginstruksikan kepada jajaran pimpinan wilayah dan cabang untuk terus mencari opsi penyewaan gudang agar penyerapan di lapangan tetap berjalan.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |