Ceramah Singkat: Hati-Hati dengan Lisan (Ilustrasi/Unpslash)
JAKARTA - Ceramah singkat mengenai hati-hati dengan lisan dapat bermanfaat bagi umat Islam. Ini dapat menjadi bahan renungan agar lebih hati-hati dalam berucap.
Umat Islam harus bisa menjaga lisannya agar tidak mudah mengumpat, menghibah, memfitnah bahkan mengkafirkan orang lain.
Ceramah Singkat HatI-Hati dengan Lisan
Berikut contoh ceramah singkat mengenai menjaga lisan, sebagaimana dihimpun dari laman NU online, Rabu (16/4/2025):
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudara dan saudari yang dirahmati Allah, pertama, mari kita ucapkan syukur atas segala nikmat Allah SWT. Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Lisan merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang amat besar diberikan kepada manusia, dan juga salah satu ciptaan Allah yang menakjubkan. Karena melalui lisanlah ilmu Allah tersebar diseluruh muka bumi. Akan tetapi dari lisan manusia bisa menjadi beriman, dan dari lisan pula manusia bisa menjadi kufur.
Karena seperti perkataan pepatah bahwa “mulutmu harimaumu”. Artinya, setiap Muslim harus menjaga perkataan maupun lisannya agar tidak mudah mengumpat, menghibah, memfitnah, mengkafirkan, menyalahkan, membid’ahkan maupun mengumbar perkataan yang tidak baik. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda,
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan”.
Hadirin Rahimakumullah
Di zaman sekarang, lisan tidak hanya digambarkan melalui ucapan, akan tetapi sudah merambah pada aktivitas-aktivitas di media sosial, seperti Whatsapp, Website, Twitter dan lain-lain. Maka sudah saatnya, sebagai umat Muslim harus selalu menjaga lisannya di media sosial. Karena sekarang sudah banyak ajaran yang mengajak mendekatkan kita kepada Allah, dengan cara tidak manusiawi.