China Cari Gara-gara Usik Peringatan 1 Tahun Jabatan Presiden Taiwan

9 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 21 Mei 2025 19:20 WIB

China menggelar latihan militer amfibi di perairan dekat Taiwan kala Presiden Lai Ching-te, yang dibenci Beijing, memperingati satu tahun masa jabatannya. China menggelar latihan militer amfibi di perairan dekat Taiwan kala Presiden Lai Ching-te, yang dibenci Beijing, memperingati satu tahun masa jabatannya. (Foto: AFP PHOTO / STR)

Jakarta, CNN Indonesia --

China menggelar latihan militer amfibi di perairan dekat Taiwan pada Rabu (21/5). Latihan ini berlangsung kala Presiden Taiwan, Lai Ching Te, memperingati satu tahun masa jabatannya.

Dalam pernyataan menyambut 365 hari kepemimpinannya, Lai, yang dibenci Beijing karena pro-pemisahan diri dari China, menyatakan tekadnya memperkuat ketahanan ekonomi Taiwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lai bahkan menyatakan tekadnya mempersiapkan negaranya itu "menghadapi perang demi menghindari perang". Pernyataan Lai itu diyakini ditujukan terhadap ancaman China yang terus meningkat.

Di pagi hari yang sama, China mengerahkan sejumlah "kendaraan lapis baja" ke perairan di selatan Provinsi Fujian, wilayah Tiongkok di timur yang paling dekat dengan Taiwan.

Rekaman latihan militer yang dirilis oleh saluran militer China CCTV memperlihatkan beberapa tank berkamuflase meluncur dari tepi pantai berpasir menuju laut.

Para tentara yang mengenakan rompi pelampung oranye tampak mengendarai tank-tank tersebut melewati rintangan terapung di laut.

"Prajurit adalah identitas kami, latihan adalah rutinitas harian kami," ujar salah satu anggota brigade militer China dalam rekaman itu seperti dikutip AFP.

"Kami selalu siap untuk bertempur," paparnya menambahkan.

Tampak pula latar belakang berupa deretan gedung bertingkat tinggi dalam beberapa adegan video tersebut.

China terus melancarkan propaganda Prinsip Satu China dan provokasi militernya dalam beberapa tahun terakhir kala Taiwan semakin getol mengupayakan kemerdekaan dari Negeri Tirai Bambu.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang membangkang dan ingin memisahkan diri. Beijing berulang kali mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok dan mempersatukan Taiwan lagi dengan China.

Sejak Lai resmi menjabat, Beijing telah beberapa kali menggelar latihan militer berskala besar di sekitar Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa melaporkan bahwa pihaknya mendeteksi keberadaan enam pesawat dan delapan kapal militer milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di sekitar Taiwan.

Dalam momentum peringatan setahun kepemimpinan Lai, Kantor Urusan Taiwan di Beijing mengecam posisi "separatis" Lai yang dinilai mendorong "pemisahan ekonomi" di Selat Taiwan.

Namun, juru bicara kantor tersebut, Chen Binhua, menyatakan Beijing "bersedia berdialog" dengan Taipei, asalkan Taiwan menerima Prinsip Satu China.

Sementara itu, Presiden Lai menyampaikan masih mau berkomunikasi dengan Beijing terkait isu ini asalkan dilakukan dengan "kesetaraan dan martabat".

(rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |