China Kembangkan Drone Mungil Seukuran Nyamuk untuk Spionase

5 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 27 Jun 2025 19:35 WIB

Sebuah drone berukuran serangga dikembangkan oleh Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China (NUDT). China meluncurkan drone nyamuk berukuran 0,6 cm. Foto: X/@BRICSinfo

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah drone berukuran nyamuk dikembangkan oleh Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China (NUDT). Pengembangan drone ultra mini untuk keperluan spionase ini diawasi oleh pemerintah pusat China.

Drone kecil ini disiarkan oleh CCTV 7, saluran militer resmi negara China seperti dikutip dari Economic Times, Jumat (27/6).

Menurut para pengembang, drone ini terbang sangat senyap karena fungsi sebagai mata-mata. Sekilas, pesawat nirawak itu tampak seperti nyamuk atau serangga lain yang tidak berbahaya, dengan tubuh warna hitam, sayap-sayap halus berbentuk seperti daun, dan tiga kaki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa NUDT Liang Hexiang menjelaskan drone mini ini tidak bisa terdeteksi radar karena itu robot kecil tersebut cocok untuk misi pengintaian. Pengintaiannya juga sangat presisi.

"Di tangan saya ini ada robot mirip nyamuk. Robot bionik mini seperti ini sangat cocok untuk pengintaian informasi dan misi khusus di medan perang," kata Liang.

Ia menjelaskan drone ini dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan ponsel.

Sejumlah pengguna media sosial menyebut drone itu mirip dengan lebah robotik yang film serial Black Mirror: Hated in the Nation.

Pengguna media sosial lainnya mengatakan teknologi ini mungkin terlihat seperti mainan, namun faktanya dapat berubah menjadi salah satu alat pengintaian paling berbahaya yang pernah dibuat.

Sejauh ini drone itu dirancang untuk zona perang. Ke depannya berpotensi digunakan di bidang kedokteran, pertanian, dan bantuan bencana yang tidak dapat dijangkau oleh manusia.

Meski begitu para ahli memperingatkan potensi peretasan dan penggunaan untuk kejahatan. Misalnya menurut ahli pertahanan Timoty Heath, drone seperti ini rentan dipakai untuk mencuri password atau data sensitif lain.

Ada pula ahli yang khawatir alat semacam ini dipakai untuk menyebarkan virus mematikan atau bahan berbahaya lainnya. Belum lagi bahaya jika alat ini beroperasi secara otonom.

(tim/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |