Daftar Negara yang Tak Takut Balas Kenaikan Tarif Impor Trump

1 week ago 10

CNN Indonesia

Kamis, 10 Apr 2025 15:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menuai beragam reaksi dari berbagai negara.

Ada yang membujuk Trump agar tak dicekik, ada pula yang terang-terangan melawan.

Dari 60 negara yang dijerat pajak, hanya segelintir negara yang melakukan perlawanan, yakni menjerat balik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara itu antara lain China, Kanada, hingga Uni Eropa.

China

China telah menyatakan bakal membalas AS atas pungutan pajak yang dikenakan terhadap produk-produk Beijing.

Pada mulanya, China membalas tarif impor yang sama besar dengan yang dikenakan AS pada Rabu (2/4), yakni 34 persen. Namun, Trump tak mau kalah. Ia menaikkan lagi tarif impor untuk China jadi 50 persen pada Senin (7/4).

Sehari kemudian, Trump kembali menaikkan bea masuk untuk barang-barang China hingga 104 persen. Tarif ini berlaku pada hari pertama Trump menerapkan tarif resiprokal atau timbal balik.

Merespons ini, Negeri Tirai Bambu kembali melipatgandakan perlawanan dengan menambah tarif balasan menjadi 84 persen.

Trump yang kepalang dongkol karena China terus melawan akhirnya menaikkan gila-gilaan tarif impor untuk China menjadi 125 persen.

"Karena kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada pasar dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dikenakan ke China oleh Amerika Serikat menjadi 125 persen, berlaku segera," kata Trump via Instagram.

"Suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS dan negara-negara lain tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima," sambungnya.

Selain meninggikan tarif, China sementara itu juga mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Beijing melayangkan tuntutan terhadap AS terkait penerapan tarif Trump yang dianggap berpotensi mengacaukan perdagangan global.

Pada Rabu (9/4), Trump memutuskan menunda penerapan tarif resiprokal sejumlah negara usai menuai beragam reaksi. Kendati begitu, pemberlakuan tarif tetap berjalan sesuai rencana bagi produk-produk dari China.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |