Daftar Produsen Baterai EV di Indonesia, Tak Masalah LG Mundur

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap deretan nama produsen baterai yang sudah ada di Tanah Air usai LG Energy Solution memutuskan mundur sebagai investor proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV).

Langkah yang diambil LG sempat menuai sorotan di tengah upaya pemerintah mendorong ekosistem EV. Namun belakangan pemerintah meyakini keputusan LG bukan masalah sebab mega proyek itu akan tetap berjalan sesuai rencana dan mengklaim telah mendapat investor baru penggantinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan saat ini sudah banyak produsen baterai kendaraan listrik di Indonesia. Mereka telah menanamkan investasi yang tidak sedikit di dalam negeri.

Misalnya dua perusahaan yang memproduksi baterai untuk motor listrik, yaitu PT Industri Ion Energisindo dengan kapasitas produksi 10 ribu pcs baterai per tahun dan nilai investasinya Rp18 miliar.

Kemudian ada PT Energi Selalu Baru dengan kapasitas produksi 12 ribu pcs baterai per tahun dengan investasi Rp15 miliar.

Lalu dari sektor industri baterai sel baterai mobil listrik, ada PT HLI Green Power, yang merupakan konsorsium antara Hyundai Grup dan LG.

HLI merupakan produsen sel baterai dengan kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh dan nilai investasi mencapai US$1,1 miliar dolar.

Industri sel baterai ini akan memasok kebutuhan 150 ribu hingga 170 ribu unit EV melalui PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack yang memiliki kapasitas produksi 120 ribu pack baterai EV dengan total investasi sebesar Rp674 milliar.

Selain HLI terdapat satu produsen baterai pack lain, yaitu PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia, yang memiliki nilai investasi lebih dari US$8,7 juta dengan kapasitas produksi 17.952 unit per tahun.

Kemudian PT International Chemical Industry dengan kapasitas produksi 100 MWh per tahun (setara 9 juta sel), dengan target kapasitas produksi 256 MWh per tahun (setara 25 juta sel).

"Perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ini semakin tumbuh, dengan kapasitas yang jauh melampaui perkembangan pasar," kata Agus dalam keterangannya dikutip Jumat (25/4).

Pengganti LG dari China

Mundurnya LG dari proyek ekosistem EV, Titan, di Indonesia tak memengaruhi HLI yang sudah berjalan.

Agus mengatakan mundurnya LG tak perlu dikhawatirkan sebab bakal digantikan mitra investasi baru asal China yaitu Huayou.

Huayou merupakan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion energi serta material kobalt. Perusahaan ini berkantor pusat di Tongxiang Zhejiang, China.

Agus menilai mundurnya sebuah perusahaan dalam sebuah konsorsium merupakan hal lumrah.

"Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia. Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi," kata Agus.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |