DEB Pertamina Bantu Petani Tetap Bisa Tanam di Musim Kemarau

58 minutes ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Program Desa Energi Berdikari (DEB) yang dikembangkan PT Pertamina (Persero) terbukti menjadi solusi nyata bagi petani untuk tetap berproduksi meski menghadapi musim kemarau panjang.

Berbasis energi terbarukan, program ini memungkinkan petani mengoperasikan irigasi, pengeringan hasil panen, hingga aktivitas produksi lainnya tanpa bergantung pada pasokan listrik konvensional maupun cuaca.

DEB merupakan inovasi yang lahir pada 2019, saat Pertamina merumuskan cara membangun resiliensi masyarakat desa di masa pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika aktivitas sosial dan ekonomi terhenti, masyarakat di sekitar wilayah operasi perseroan mengalami keterbatasan akses dan keterlambatan layanan. Kondisi inilah yang mendorong Pertamina merancang model pemberdayaan berbasis energi bersih dan kemandirian ekonomi desa.

"Kami melihat masyarakat harus punya energi, tetapi bukan energi fosil. Mereka harus sadar potensi energi terbarukan di wilayahnya, mengerti cara memanfaatkannya, dan energi tersebut harus bisa meningkatkan ekonomi mereka," ujar Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita dalam Podcast Transition Buzz CNN Indonesia, Minggu (30/11).

Konsep tersebut menyentuh tiga aspek utama (triple bottom line): lingkungan melalui penggunaan energi bersih, manusia melalui edukasi dan peningkatan kapasitas, serta ekonomi melalui pemanfaatan energi untuk usaha produktif.

Kini, program tersebut telah berkembang pesat dan mencakup 252 Desa Energi Berdikari di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 156 desa berfokus pada sektor pertanian, menjadikan DEB salah satu pilar penting peningkatan ketahanan pangan nasional.

Salah satu dampak paling dirasakan petani adalah hilangnya kekhawatiran terhadap kekurangan air pada musim kemarau. Melalui pemanfaatan tenaga surya, mesin pompa irigasi dapat beroperasi sepanjang hari, memastikan pasokan air tetap tersedia meski debit sungai menurun atau jadwal pengairan irigasi terganggu.

Bagi banyak petani, kehadiran panel surya menjadi titik balik. Sawah yang sebelumnya dibiarkan kosong pada musim kemarau, kini kembali ditanami karena energi untuk pompa air tidak lagi menjadi kendala.

"Kalau kemarau orang bingung mungkin ya, jadi pengairan gimana?. Dengan solar panel tadi mesin (pompa air) mereka hidup," kata Arya.

Pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya menjaga produksi, tetapi juga meningkatkan kuantitas panen. Berdasarkan perhitungan kumulatif, 156 desa DEB yang bergerak di sektor pertanian mampu menambah produksi hingga 15.000 ton per musim panen.

Pertamina menegaskan bahwa DEB bukan sekadar program sosial, tetapi strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan, kemandirian pangan dan energi sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

(inh)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |