Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 37,15 poin atau minus 0,43 persen ke level 8.508 pada Jumat (28/11) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp20,37 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 41,12 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah tiga kali, sementara dua hari sisanya menguat. Hanya saja, performa indeks tercatat menguat 1,12 persen sepanjang pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 24 sampai dengan 28 November 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup pada zona positif.
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 1,53 persen dari Rp15.391 triliun menjadi Rp15.626 triliun pada pekan lalu.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 28,57 persen dari 39,28 miliar menjadi 50,50 miliar lembar saham.
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan tertinggi sebesar 41,87 persen dari Rp21,37 triliun menjadi Rp30,31 triliun.
Senada, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami kenaikan yakni sebesar 12,38 persen dari 2,32 juta kali transaksi menjadi 2,61 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp1,02 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp29,58 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (28/11).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan sepanjang pekan ini, pasar berpotensi mengalami koreksi jangka pendek dengan level support di 8.341 dan resistance di 8.600.
Sejumlah sentimen diperkirakan turut memengaruhi pergerakan, mulai dari rilis data neraca dagang, inflasi, dan cadangan devisa Indonesia, hingga data pekerjaan dan non-farm payroll (NFP) Amerika Serikat.
Selain itu, kata dia, investor juga menunggu arah kebijakan suku bunga The Fed, yang probabilitas kenaikannya saat ini disebut sudah berada di atas 80 persen.
"Sentimen-sentimen ini perlu dicermati karena dapat memengaruhi arah pasar dalam jangka pendek," ucap Herditya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/11).
Ia menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan.
Herditya merekomendasikan saham PT Astra International Tbk atau ASII yang ditutup di level 6.550 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ASII dapat menyentuh level 6.900.
Kemudian, Herditya pun merekomendasikan saham PT Petrosea Tbk atau PTRO yang ditutup menguat 0,50 persen ke level 10 ribu pada pekan lalu. Ia memproyeksi BBTN dapat menyentuh level 10.825 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk atau TPIA yang ditutup menguat 0,34 persen ke posisi 7.400 pada pekan lalu. Ia memproyeksi TPIA bisa menyentuh level 8.257 pada pekan ini.
Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
(sfr)

2 hours ago
2
















































