Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut masalah kemacetan hingga banjir masih menjadi tantangan utama bagi kota Jakarta.
Hal ini diungkapkan Djarot usai Rapat Paripurna memperingati HUT ke-498 DKI Jakarta di DPRD DKI Jakarta pada Minggu (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan yang utama kemacetan, ini harus kita atasi bersama. Yang kedua masalah sampah, ini juga harus kita atasi dari hulu sampai hilirnya. Kemudian, masalah banjir. Tiga masalah ini menjadi tantangan kita untuk menuju Jakarta kota global yang berbudaya dan beradab," tutur Djarot.
Djarot menyebut ketiga tantangan tersebut harus bisa diatasi jika ingin mewujudkan cita-cita Jakarta sebagai kota global.
"Tiga masalah ini menjadi tantangan kita untuk menuju Jakarta kota global yang berbudaya dan beradab," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk Kota Jakarta yang hampir mencapai usia lima abad atau 500 tahun.
"Selamat HUT Jakarta ke-498, dua tahun menjelang lima abad. Jakarta ke depan menuju pada kota global, kota global yang berbudaya. Bukan hanya berbudaya, kota global yang berbudaya, beradab, kota global yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan," tutur dia.
Senada, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin juga menyebut masalah banjir dan kemacetan masih menjadi tantangan bagi kota Jakarta.
"Ya, pertama masalah yang belum selesai adalah masalah banjir, masalah kemacetan. Masalah kemacetan ini harus kita selesaikan bersama, bukan hanya pihak pemerintah juga pihak masyarakat," ujarnya.
Kata Khoirudin, transportasi publik di Jakarta sebenarnya sudah mumpuni, mulai dari TransJakarta, MRT hingga LRT. Karenanya, ia meminta masyarakat untuk mulai beralih ke moda transportasi umum guna membantu mengatasi masalah kemacetan.
"Mari bersama, kita atasi kemacetan dengan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Karena hari ini perbandingan rasio antara jumlah jalan, ruas jalan dengan jumlah kendaraan tidak sebanding dan terus tidak sebanding. Untuk itu, mari bersama subsidi dari APBD yang sangat besar untuk transportasi, kita gunakan transportasi Jakarta," kata dia.
(dis/wis)