Gadget Picu Gangguan Perilaku dan Fokus Anak, Ini Penjelasan Dokter Anak IDAI

8 hours ago 4

Gadget Picu Gangguan Perilaku dan Fokus Anak, Ini Penjelasan Dokter Anak IDAI

Gadget Picu Gangguan Perilaku dan Fokus Anak, Ini Penjelasan Dokter Anak IDAI, (Foto: Youtube Herspective)

JAKARTA – Penggunaan gadget secara berlebihan pada anak, tidak hanya memicu keterlambatan bicara (speech delay), tetapi juga berdampak pada perkembangan perilaku dan kemampuan kognitif anak.

Hal ini diungkapkan oleh DR. dr. Bernie Erdyarni Medise, SpA (K), MPH, dari Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam wawancara eksklusif di podcast Herspective Okezone dikutip pada Sabtu (5/7/2025).

Gadget Picu Gangguan Perilaku dan Fokus Anak, Ini Penjelasan Dokter Anak IDAI Gadget Picu Gangguan Perilaku dan Fokus Anak, Ini Penjelasan Dokter Anak IDAI

Menurut dr. Bernie, anak-anak yang terlalu sering terpapar gadget cenderung mengalami perubahan perilaku. Mereka bisa menjadi mudah marah, tantrum, hingga menunjukkan perilaku cranky saat keinginannya tidak dipenuhi, terutama ketika akses terhadap gadget dibatasi.

“Banyak anak yang sudah terbiasa diberikan gadget akan menjadi tantrum kalau tidak diberi. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua,” ujar dr. Bernie.

Selain itu, ia menyoroti konten visual yang saat ini didominasi oleh video berdurasi pendek seperti TikTok dan YouTube Shorts. Menurutnya, konten-konten tersebut dapat membentuk kebiasaan anak untuk hanya mampu memperhatikan hal-hal dalam waktu singkat. Akibatnya, daya fokus anak bisa menurun dan berpotensi mengganggu kemampuan berpikir kritis dan fungsi kognitif di usia yang lebih besar.

“Anak-anak jadi terbiasa dengan tontonan cepat, padahal perkembangan otak anak seharusnya dilatih untuk bisa fokus lebih lama. Kalau terbiasa yang cepat-cepat, atensinya jadi pendek,” jelasnya.

Untuk menghindari dampak negatif tersebut, ia mengingatkan pentingnya pengawasan orangtua terhadap durasi penggunaan gadget pada anak. Ia juga mendorong orangtua untuk tetap memberikan stimulus dari lingkungan nyata dan interaksi langsung agar perkembangan anak berjalan optimal.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |