Geram Pedagang ITC Mangga Dua Disebut AS Sarang Bajakan

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

ITC Mangga Dua, Jakarta tetap bergeliat meski perekonomian dunia sedang berguncang. Toko-toko tetap buka dan diramaikan pengunjung meski ada label "pusat barang palsu dan bajakan" dari Amerika Serikat (AS).

Beraneka barang mulai dari boneka, pakaian, koper, hingga alat elektronik dijajakan di mal tersebut. Tak seperti beberapa pusat perbelanjaan lainnya di Jakarta, ITC Mangga Dua masih diramaikan pembeli meski di hari kerja.

Berbagai toko memajang produk mereka dengan harga miring dibandingkan mal-mal kelas atas Jakarta. Namun, ada beberapa merek terkenal, seperti Balmain Paris dan Chanel digantung bebas di depan toko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pula toko yang memajang boneka Labubu. Boneka monster tersenyum itu sempat ramai di berbagai negara karena dikoleksi oleh personel Black Pink, Lisa.

Boneka ini, bila asli, bisa mencapai jutaan rupiah. Namun, Labubu di ITC Mangga Dua dijajakan bersamaan mainan-mainan plastik tak bermerek.

Meski keaslian produk-produk itu dipertanyakan, ITC Mangga Dua tetap punya penggemar. Selasa (22/4), mal itu tetap ramai meskipun hari kerja.

Terik matahari Jakarta tak menembus ke dalam mal. Para pembeli berkeliling mal ditemani pendingin ruangan yang meliputi seluruh mal, mulai dari dalam toko hingga koridor. Pembeli datang secara berkelompok, baik dengan teman maupun keluarga.

Para penjual juga menjajakan barang dagangannya bersahutan. Ada yang sampai membawa produknya ke luar toko untuk menarik pelanggan.

ITC Mangga Dua menjadi sorotan publik setelah Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) menyebutnya pusat barang palsu dan bajakan. Pernyataan itu disampaikan melalui laporan 2025 National Trade Estimate (NTE).

Anak buah Donald Trump menilai pembajakan hak cipta dan pemalsuan merek masih menjadi masalah serius di Indonesia. Mereka menyebut persoalan ini juga terjadi di pasar fisik, seperti di Pasar Mangga Dua.

"Pasar Mangga Dua di Jakarta masih tercantum dalam Review of Notorious Markets for Counterfeiting and Piracy (Laporan Daftar Pasar Terkenal yang Menjual Barang Palsu dan Bajakan) 2024, bersama dengan beberapa pasar online dari Indonesia," dilaporkan USTR dalam NTE 2025.

Cap sarang barang palsu dan bajakan itu sudah sampai ke telinga para pedagang ITC Mangga Dua. Mila, seorang penjual kaca mata di optik Tiara Eyewear Collection mengaku sudah mendengarnya dari media sosial.

Dia tidak terima dengan pernyataan AS itu. Dia memastikan barang-barang yang dia jual resmi dan asli.

"(Dibilang) banyakan KW (palsu) ya? P*'a tuh si Trump itu. P*'a tuh orangnya, s*t*y banget. Enggaklah," kata Mila saat ditemui CNNIndonesia.com di tokonya, Selasa (22/4).

Dia menjelaskan lensa, bingkai kacamata, dan berbagai produk di tokonya asli. Mila biasanya memesan melalui sales produsen resmi, seperti Optik Tunggal.

Mila tak mampu menutupi kekesalannya terhadap tuduhan USTR. Ocehannya baru terhenti saat seorang perempuan hendak membeli kaca mata di toko itu.

Pedagang lainnya, Linda, juga tak sepakat dengan tuduhan itu. Dia berkata pakaian-pakaian yang dijual di Toko Seato itu dibeli dari dalam negeri.

Pada kesempatan itu, Linda bercerita kondisi sulit yang sedang dialami pedagang ITC Mangga Dua di tengah tuduhan anak buah Trump. Dia berkata penjualan sedang menurun beberapa tahun belakangan.

"Ya sama sepi juga lihat saja. Ya tutup enggak sih, cuma sepi aja, biasanya ramai di sini, terakhir sebelum pandemi masih ramai," ujar Linda.

Dia berkata memang ITC Mangga Dua sempat ramai saat Lebaran. Namun, Linda berkata jumlah pembeli masih tak sebanyak sebelum pandemi Covid-19.

[Gambas:Video CNN]

Taktik Trump tekan RI?

Kegeraman sama juga disampaikan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri . Ia menyebut tuduhan AS soal Mangga Dua pusat barang palsu dan bajakan bermotif tertentu.

Mansuri berkata hal ini tak bisa lepas dari perang dagang Trump. Terlebih lagi AS sedang bernegosiasi dengan Indonesia untuk bisa membalikkan neraca dagang mereka yang terus defisit.

"Saya rasa ini alibi yang dicari-cari untuk menekan kita. Sesungguhnya ini (penjualan barang palsu dan bajakan) terjadi di semua negara. Kenapa itu yang mencuat saat ini?" ujar Mansuri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/4).

Mansuri tak memungkiri ada pedagang di ITC Mangga Dua yang menjual produk bajakan. Namun, dia menyebut jumlahnya hanya sekitar 5 persen. Sisanya adalah produk yang diimpor legal dan barang-barang UMKM.

Dia berkata isu utama di Mangga Dua sebenarnya bukan soal produk bajakan ataupun palsu. Mansuri menyebut persoalan besar yang ada di sana adalah penurunan penjualan yang signifikan.

"Jangan hanya produk KW yang jumlahnya sedikit (yang dipersoalkan), lebih besar (masalah) kemanusiaannya. Ada ribuan pedagang di sana, tapi yang bisa jualan hanya sedikit. Banyak yang tutup. Itu harusnya lebih fokus ke kita," ucapnya.

(agt)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |