CNN Indonesia
Selasa, 08 Apr 2025 00:34 WIB

Padang, CNN Indonesia --
Gunung Marapi di Sumatera Barat terpantau erupsi dua kali pada Senin (7/4) malam.
Letusan gunung yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengagetkan warga, karena disertai suara gemuruh dan semburan abu vulkanik hingga 500 meter dari atas puncak.
"Suara gemuruh. Kencang sekali," kata Heri, warga di Bukik Batabuah, salah satu kawasan di kaki Gunung Marapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangannya, Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi menyebutkan, erupsi terjadi pada pukul 18.01 WIB dan pukul 21.19 WIB.
"Ada dua kali letusan yang terekam. Pukul 18.01, dan baru saja pukul 21.19 WIB," kata Rifandi dalam keterangan kepada wartawan.
Ia menjelaskan, kedua letusan disertai dengan semburan abu vulkanik. Namun, yang teramati hanya letusan pukul 18.01 WIB, sementara erupsi kedua tidak bisa diamati karena kondisi gelap.
"Erupsi pertama mengeluarkan abu vulkanik setinggi 500 meter. Abu berwarna kelabu, condong ke arah tenggara. Sementara erupsi kedua tidak bisa teramati," katanya.
Kolom abu yang teramati itu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara Gunung Marapi.
Pihak PVMBG mengingatkan, aktivitas erupsi atau letusan dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi energi, dan dapat terjadi semakin intensif dengan jangkauan lontaran material letusan yang semakin jauh
PVMBG meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Marapi pada radius 3 Kilometer untuk menjauh. Selain itu, yang tinggal di aliran sungai juga diminta untuk waspada, karena ada ancaman lahar dingin saat hujan terjadi.
Gunung Marapi saat ini berstatus Waspada Level II. Gunung ini sempat berada di level Siaga, karena erupsi yang sering terjadi. Namun statusnya diturunkan ke Waspada, karena kondisi yang mulai membaik.
(ned/kid)