CNN Indonesia
Rabu, 18 Jun 2025 12:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kelompok peretas atau hacker Gonjeshke Darande-"Burung Pipit Predator" dalam bahasa Indonesia-menyerang Bank Sepah milik pemerintah Iran.
Media Iran International menduga kelompok itu punya hubungan dengan militer Israel. Mereka juga menyebut Gonjeshke Darande telah menghancurkan semua data Bank Sepah.
Dugaan itu didukung sejumlah laporan yang diterima Iran International. Imbas masalah itu, beberapa cabang Bank Sepah tidak beroperasi pada Selasa (17/6). Para pelanggan juga mengadukan tidak bisa mengakses rekening mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iran International menyebut Bank Sepah punya 1.800 cabang yang tersebar hingga Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia. Bank itu disanksi Amerika Serikat (AS) pada 2019 gara-gara menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada 2015.
Dua bank Iran lainnya, Kosar da Ansar, juga dikabarkan tidak berfungsi. Sejumlah pengguna dua bank yang lekat dengan militer Iran itu melaporkan tidak bisa mengakses kartu ATM dan rekening.
Pemerintah Iran tidak berkomentar terhadap serangan hacker ke Bank Sepah. Namun, Kantor Berita Fars menyatakan persoalan itu akan dibereskan beberapa jam ke depan.
Serangan hacker terhadap Bank Sepah juga dilaporkan Reuters. Mereka menyebut situs resmi Bank Sepah tidak bisa diakses. Perwakilan Bank Sepah di London juga tidak memberi keterangan saat ditanya Reuters melalui email.
"Mengganggu ketersediaan dana di bank ini, atau memicu kelumpuhan yang lebih luas terhadap bank-bank Iran, bisa sangat berdampak," kata mantan pejabat keamanan siber Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), dilansir Reuters.
Reuters mengatakan peretasan Bank Sepah bukan serangan pertama Gonjeshke Darande ke Iran. Pada 2021, kelompok hacker ini dikaitkan dengan peretasan yang memicu pemadaman di seluruh stasiun gas Iran.
Mereka juga diduga terlibat serangan siber terhadap fasilitas produksi baja Iran pada 2022. Serangan itu menimbulkan kebakaran besar dan menimbulkan dampak nyata.
Sejumlah ahli keamanan, dikutip Reuters, menilai serangan semacam itu melampaui kemampuan kelompok hacker biasa. Para ahli menyebut serangan itu setara kemampuan sebuah negara.
Israel memang tidak pernah mengakui punya keterlibatan dengan Gonjeshke Darande. Namun, sejumlah media massa Israel menyatakan ada hubungan kelompok hacker itu dengan Pemerintah Israel.
(dhf/agt)