CNN Indonesia
Kamis, 22 Mei 2025 05:01 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menegaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tak memaksa anak-anak untuk mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).
"Saya ingin sampaikan, tidak ada unsur pemaksaan (dalam program MBG). Tidak ada yang dipaksa makan (MBG) kalau mereka enggak mau makan," kata Hashim dalam DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Rabu (21/5).
Menurutnya, ide makan bergizi gratis muncul karena Prabowo gusar dengan data yang menyebut 41 persen anak-anak pergi ke sekolah dengan perut kosong. Hashim menyebut kelaparan yang dialami anak sekolah menjadi bukti kemiskinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adik Prabowo Subianto itu mengatakan program MBG yang menyasar 82 juta penerima pada akhirnya bakal mengerek perekonomian. Ia mencontohkan perputaran ekonomi dari bahan makanan yang disiapkan setiap harinya, seperti telur, sayur, sampai susu.
"Anak-anak tidak bisa sekolah lima jam dalam keadaan perut kosong. Mereka tidak akan mampu menyerap ilmu pengetahuan (saat lapar)," kata Hashim.
Terkait dengan susu, dia menuturkan produk susu akan diimpor dalam 1-2 tahun nanti baik dari Australia, India dan Selandia Baru.
"Akan tetapi, ini akan mendorong perekonomian. Kami memperkirakan (MBG) akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) 1 persen-1,5 persen, bahkan 2 persen," tuturnya optimistis.
Dia juga menekankan stabiltas anggaran guna mendanai program yang bakal menghabiskan kas negara hingga Rp400 triliun tersebut. Oleh karena itu, Hashim mendorong peningkatan rasio penerimaan Indonesia yang sekarang masih di level 12,1 persen.
(skt/asa)