Ilmuwan Wanti-wanti Ancaman Jamur Mematikan di Eropa hingga Asia

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 12 Mei 2025 19:20 WIB

Sejumlah ilmuwan mewanti-wanti akan adanya ancaman jamur mematikan yang menyerang wilayah Eropa, Asia, dan Amerika akibat perubahan iklim. Ilustrasi. Sejumlah ilmuwan mewanti-wanti akan adanya ancaman jamur mematikan yang menyerang wilayah Eropa, Asia, dan Amerika akibat perubahan iklim. (iStockphoto/Nastasic)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah ilmuwan mewanti-wanti akan adanya ancaman jamur mematikan yang menyerang wilayah Eropa, Asia, dan Amerika akibat perubahan iklim.

Aspergillus merupakan jenis jamur yang dapat menyebabkan masalah pada sistem pernapasan manusia. Studi teranyar memprediksi, jamur mematikan ini dapat menginfeksi jutaan orang setiap tahunnya dan menyebar di negara-negara utara Eropa, Asia, dan Amerika.

Peneliti dari Wellcome Trust di Manchester University Norman van Rhijn mengatakan, dunia mendekati titik kritis terkait dengan meningkatnya patogen jamur. Jamur ini tumbuh subur di berbagai macam lingkungan, termasuk dalam rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Infeksi jamur akan menjadi faktor penyebab jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahunnya," ujar Rhijn, mengutip The Independent.

Penelitian menunjukkan, Aspergillus fumigatus dapat menyebar ke 77 persen wilayah tambahan pada tahun 2100 akibat penggunaan bahan bakar fosil yang semakin tinggi di dunia. Sebanyak 9 juta orang Eropa bahkan diprediksi berpotensi terpapar jamur tersebut.

Aspergillus sendiri pada dasarnya bisa memberikan manfaat positif yang digunakan dalam industri pangan, termasuk fermentasi kecap dan sake.

Menghirup spora Aspergillus tak lantas membuat semua orang sakit. Namun, jamur mematikan ini sangat mengancam mereka yang hidup dengan asma, fibrosis kistik, atau kekebalan tubuh yang rendah.

Spesies ini dapat tumbuh dengan cepat pada suhu tinggi. Hal ini menjelaskan mengapa Aspergillus bisa tumbuh subur pada suhu internal tubuh yang mencapai 37 derajat Celcius.

Mengutip Only My Health, kemampuan bertahan hidup Aspergillus sangat ekstrem hingga spesies yang sama ditemukan di dalam zona radiaktif Chernobyl.

Aspergillosis merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh jamur tersebut. Penyakit ini memicu sejumlah gejala seperti batuk, sesak napas, napas berbunyi (mengi), nyeri dada, dan demam. Pada kondisi kronis, penyakit juga bisa memicu penurunan berat badan.

Infeksi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti mata, sinus, kulit, sistem pencernaan, hingga otak.

(asr/asr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |