Ilustrasi.
ISLAMABAD - Pakistan mengatakan pada Rabu, (30/4/2025) bahwa mereka memiliki "informasi intelijen yang dapat dipercaya" bahwa India bermaksud untuk segera melancarkan aksi militer ke negara itu dalam waktu dekat. Hubungan kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu telah tegang dan semakin memanas menyusul serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir India pekan lalu.
Serangan pada 22 April yang terjadi di daerah Pahalgam itu menewaskan 26 orang, sebagian besar warga India. Kelompok militan dilaporkan memisahkan para pria, menanyakan nama mereka dan menargetkan umat Hindu sebelum menembak mereka dari jarak dekat, kata para pejabat dan korban selamat.
India telah mengidentifikasi ketiga penyerang, termasuk dua warga negara Pakistan, sebagai "teroris" yang melancarkan pemberontakan berdarah di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Islamabad membantah peran apa pun dan menyerukan penyelidikan yang netral.
Ketegangan antara kedua musuh bebuyutan ini telah memicu tindakan militer terhadap satu sama lain sejak pemisahan pada 1947. Yang terbaru, India menangguhkan Perjanjian Perairan Indus yang penting dan Pakistan menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India.
Informasi Intelijen
Pakistan menyatakan bahwa mereka memiliki "informasi intelijen yang kredibel" bahwa India bermaksud melakukan tindakan militer terhadapnya dalam "24-36 jam ke depan dengan dalih tuduhan yang tidak berdasar dan diketahui tentang keterlibatan dalam insiden Pahalgam."