Investigasi KMP Tunu Tenggelam, KNKT Kumpulkan Dokumen dan Video

7 hours ago 2

Surabaya, CNN Indonesia --

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Mereka mengumpulkan sejumlah dokumen dan video sebagai barang bukti.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan proses investigasi awal dimulai dengan mencari dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB) KMP Tunu Pratama Jaya.

Dokumen SPB itu, kata Soerjanto, diperlukan untuk mencari bukti-bukti terkait kelaikan kapal, analisa cuaca, hingga dokumen-dokumen pendukung lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mulai dari saat kapal berangkat. Ketika kapal berangkat kan dikeluarkan SPB. Bagaimana proses pengeluaran SPB, Apakah persyaratan-persyaratan yang diperlukan di SPB seperti cuaca, seperti kelaikan kapal, dokumen, apakah semua sesuai dengan peraturan dan nanti kita akan mencari evidence-nya (buktinya)," kata Soerjanto di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7).

KNKT juga tengah mengumpulkan bukti-bukti digital berupa video di sosial media untuk melihat situasi dan kondisi saat kecelakaan untuk identifikasi.

Hal itu juga untuk mencari tahu apakah kru kapal melakukan dan memiliki kemampuan menghadapi situasi tanggap darurat saat kecelakaan kapal.

"Bagaimana pelaksanaan tanggap darurat di kapal dan kita juga sudah mengumpulkan video-video dari medsos, bagaimana kondisi-kondisi itu bisa terjadi kondisi darurat di kapal," ujarnya.

Selain itu, KNKT juga menyoroti ada atau tidaknya alat kelengkapan kapal seperti sekoci hingga pelampung.

"Terus kemudian alat keselamatannya. Di kapal itu ada alat-alat keselamatan. Ada namanya atau rakit penyelamat ya. Nah, ketika dia tenggelam kedalaman berapa dia akan lepas diri dan buka sendiri otomatis," ucapnya.

Meski begitu, Soerjanto menyatakan, dalam masa operasi besar saat ini pihaknya masih memprioritaskan pencarian korban yang belum ditemukan hingga saat ini.

"Namun di dalam masa operasi besar ini semua seperti yang disampaikan Pak Eko (Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas), kita saling membantu untuk bagaimana bisa menemukan korban baik yang selamat maupun yang meninggal, secepatnya," tambahnya.

Operasi SAR hari kedua

Sementara itu, Kantor Basarnas Bali melanjutkan pencarian korban kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada hari kedua pascakecelakaan dengan alat utama KN SAR Arjuna.

Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam keterangan  mengatakan sebanyak 23 personel dalam KN SAR Arjuna 229 diturunkan bersama 13 personel Basarnas Denpasar, 12 personel Pos SAR Jembrana, dan empat personel Pos SAR Buleleng.

"KN SAR Arjuna 229 bergerak pada pukul 09.45 WIB untuk melakukan pencarian, Basarnas Bali alat utama (alut)-nya KN SAR Arjuna 229, RIB Pos SAR Buleleng, RIB Pos SAR Jembrana," kata dia, Jumat, seperti dikutip dari Antara.

Diketahui sebanyak 29 korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan selamat dan enam meninggal dunia, sehingga pada hari kedua pencarian Basarnas Bali mencari 30 korban lainnya.

Didukung cuaca cerah dan ombak yang lebih bersahabat, namun kondisi angin masih cukup kencang, tim mencari di luas area pencarian 37,21 km.

"Melakukan pencarian sesuai rencana operasi SAR dengan luas area pencarian 37,21 km, jika sesuai data kemarin yang belum ketemu 30 orang, cuaca cukup cerah," ujar Sidakarya yang turut dalam pencarian menggunakan helikopter.

KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk yang berangkat pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar atau sekitar pukul 23.20 WIB.

Menurut data Basarnas, data manifes kapal berjumlah 53 orang penumpang, 12 orang kru kapal, dan memuat 22 kendaraan yang diantaranya 14 truk tronton.

Sebelum menurunkan alur utama ini, Basarnas Bali terlebih dahulu terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban menggunakan RIB pukul 02.50 Wita Kamis (3/4) dini hari di koordinat 08 09'34.28" S & 114°09'34.28" E.

Sementara hingga sekitar pukul 14.29 WIB hari kedua pencarian, belum ada laporan temuan korban lainnya di luar temuan pada hari pertama kemarin.

(frd/antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |