Iran Tak Takut Perbaiki Lagi Situs Nuklir usai Digempur AS-Israel

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 01 Jul 2025 10:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah citra satelit menunjukkan Iran tengah membangun kembali situs-situs nuklirnya yang rusak akibat dibom Amerika Serikat.

Citra-citra satelit yang dikumpulkan Maxar Technologies pada Sabtu (28/6) memperlihatkan bahwa ada kegiatan yang sedang berlangsung di dan di dekat lubang-lubang akibat serangan AS pada 22 Juni lalu. Salah satu aktivitas itu terekam di Fordow, fasilitas nuklir bawah tanah Iran yang terletak di bawah gunung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah ekskavator dan beberapa personel ditempatkan tepat di sebelah lubang yang terletak di utara di punggung bukit kompleks bawah tanah tersebut. Crane terlihat beroperasi di pintu masuk lubang," demikian keterangan Maxar, seperti dikutip CNN.

Menurut Maxar, beberapa kendaraan juga terlihat di bawah punggung bukit dan diparkir di sepanjang jalan setapak yang dibangun untuk mengakses situs tersebut.

Mantan inspektur nuklir David Albright mengatakan citra satelit Maxar ini menunjukkan bahwa Iran "secara aktif bekerja di dua lokasi hantaman MOP (bom Massive Ordnance Penetrator) yang menembus lubang ventilasi" situs.

"[Iran] mungkin sedang menutup kembali kawah [akibat serangan] serta melakukan penilaian kerusakan teknis dan mengambil sampel radiologis," ucapnya.

"Kami telah mengamati bahwa Iran juga dengan cepat memperbaiki kerusakan di jalan masuk utama situs beberapa hari sebelumnya. Namun, belum ada indikasi bahwa Iran berupaya membuka kembali pintu masuk ke terowongan mana pun di situsnya," tulis Albright di X.

Pada 22 Juni, AS menyerang situs nuklir Iran Fordow dan Natanz menggunakan bom GBU-57, yang juga disebut Massive Ordnance Penetrator (MOP), hingga situs-situs itu diklaim hancur total.

Pada saat yang sama, AS juga meluncurkan rudal Tomahawk dari kapal selam ke situs nuklir Isfahan, yang juga diklaim merusak fasilitas tersebut.

Namun, pada Minggu (29/6), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan serangan AS gagal menyebabkan kerusakan total pada program nuklir Iran. IAEA bahkan menyebut Teheran bisa memulai kembali pengayaan uraniumnya "dalam hitungan bulan".

Pernyataan ini seirama dengan penilaian awal badan intelijen pertahanan Pentagon yang dilaporkan CNN pekan lalu bahwa serangan AS di situs-situs nuklir Iran tidak menghancurkan komponen inti dari program nuklirnya.

Kendati begitu, Presiden AS Donald Trump berulang kali menyatakan bahwa serangan Washington telah "benar-benar melenyapkan" program nuklir Iran. Penilaian akhir militer dan intelijen AS sendiri hingga kini belum dirilis.

(blq/dna/bac)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |