Israel Gempur Gaza Selama 2 Hari Idulfitri: 80 Warga Palestina Tewas

1 day ago 3

CNN Indonesia

Senin, 31 Mar 2025 20:45 WIB

Israel melancarkan serangan brutal di Gaza saat Idulfitri, mengakibatkan 80 warga Palestina tewas dan situasi kemanusiaan semakin memburuk. Warga Palestina terus dibunuh teroris Israel selama dua hari Idulfitri atau lebaran 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel terus melakukan serangan ke Gaza, Palestina, hingga hari kedua Idulfitri 1446 Hijriah. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan 80 warga Palestina meninggal dunia dibunuh negara teroris Israel selama dua hari lebaran 2025.

"Setidaknya 80 meninggal dunia dan 305 luka-luka imbas serangan Israel di Gaza dalam waktu 48 jam," tulis Kementerian Kesehatan Palestina mengutip Aljazeera, Senin (31/3).

Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) juga melaporkan telah menemukan 15 jenazah tenaga medis usai mobil mereka ditembaki Israel di dekat Rafah, Gaza Selatan. Sementara itu, Israel juga memaksa warga di Rafah untuk mengungsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, mengutip Anadolu, Israel telah melakukan serangan brutal atau aksi genosida di Jabalia, Jalur Gaza utara. Selain itu serangan udara juga dilancarkan di kota Deir al-Balah hingga wilayah barat kamp pengungsi Nuseirat.

Di Gaza bagian tengah, sebuah pesawat nirawak Israel juga menyerang dan menewaskan tiga petani di wilayah timur kamp pengungsi Al-Maghazi.

Serangan udara Israel juga menargetkan sebuah rumah, menewaskan warga Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza selatan hingga di kota Abasan, sebelah timur Khan Younis.

Serangan teroris Israel ini terjadi sejak hari pertama Idul Fitri yang dirayakan umat Islam Palestina pada Minggu (30/3). 

Di tengah kekerasan, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza juga terus memburuk karena Israel menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza sejak awal Maret lalu.

"Warga Palestina seharusnya berbuka puasa dengan makanan yang sangat enak untuk Idulfitri, tetapi hari ini mereka tidak memperoleh satu kali makan pun. Situasi di Gaza sungguh menyedihkan," demikian laporan jurnalis Al Jazeera, Hind Khoudary.

Sementara itu, kelanjutan nasib perundingan gencatan senjata juga masih belum jelas.

Pada Minggu (30/3), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulangi tuntutannya agar Hamas melucuti senjatanya dan agar para pemimpinnya meninggalkan Gaza.

Israel juga mengancam bakal meningkatkan tekanan ke kelompok Hamas, agar membebaskan 59 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Hingga kini Israel masih terus melanjutkan aksi genosida di Gaza dan melanggar gencatan senjata yang berlaku sejak pertengahan Januari lalu. Imbas serangan brutal Israel sejak agresi, lebih dari 50 ribu warga sipil tewas, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |