Israel Sewot Mamdani Menang, Desak Warga Yahudi Tinggalkan New York

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Israel menyuruh warga Yahudi Amerika di New York untuk pindah ke Israel setelah Zohran Mamdani terpilih menjadi wali kota Muslim pertama di kota itu.

Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, menyebut kemenangan Mamdani sebagai "titik balik terbesar bagi kota New York."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut kemenangan itu "mengguncang fondasi tempat yang selama ini memberikan kebebasan dan peluang bagi tak terhitung banyaknya pengungsi Yahudi."

"Warga Yahudi di New York harus benar-benar mempertimbangkan untuk menjadikan tanah Israel sebagai rumah baru mereka," ujar Chikli, dikutip dari Middle East Eye.

Chikli sebelumnya dikenal mendukung pembersihan etnis dan pendudukan di Lebanon selatan. Pemukiman di Gaza menyebut Mamdani sebagai "pendukung Hamas."

Ia menilai pandangan politisi Muslim berusia 34 tahun itu "tidak jauh berbeda dari fanatik jihad yang, 25 tahun lalu, membunuh 3.000 orang dari bangsa mereka sendiri," merujuk pada serangan 11 September.

Selain Chikli, sejumlah pejabat Israel lainnya juga menyatakan keprihatinan atas kemenangan Mamdani.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menggambarkan hasil pemilu itu sebagai "kemenangan antisemitisme atas akal sehat."

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Danny Danon juga mengatakan mereka tidak akan gentar menghadapi apa yang disebut sebagai "pernyataan provokatif Mamdani."

Reaksi keras dari para pejabat Israel terhadap kemenangan Mamdani tidak terlepas dari latar belakang dan pandangan politiknya.

Mamdani lahir di Uganda dari ayah keturunan India dan ibu berkebangsaan India. Ia pindah ke Amerika Serikat saat usianya masih anak-anak.

Dulunya ia dianggap kandidat luar, kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada Juni menempatkannya sebagai unggulan utama dalam pemilu.

Ketika New York sedang menghadapi protes besar atas perang Israel di Gaza, Mamdani tetap tegas dalam sikap pro-Palestina sepanjang masa kampanye.

Ia menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan menyatakan akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesuai surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional jika pemimpin itu berkunjung ke New York.

Namun, Mamdani menarik kembali pernyataannya itu.

Sikap Mamdani terhadap isu Israel-Palestina justru membantu kemenangan utamanya di pemilihan pendahuluan.

Selama masa kampanye, ia menghadapi berbagai tudingan antisemitisme yang didanai oleh super PAC bernama "Fix the City" senilai US$25 juta (sekitar Rp 400 miliar).

Ia juga menjadi sasaran pelecehan Islamofobia dan ancaman pembunuhan.

Dalam pidato kemenangannya, Mamdani berjanji akan "membangun kota di atas bukit yang berdiri teguh bersama komunitas Yahudi New York dan tidak gentar dalam melawan wabah antisemitisme."

(rnp/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |