Jafar Panahi Buka Suara setelah Divonis 1 Tahun Penjara oleh Iran

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara asal Iran, Jafar Panahi, buka suara soal vonis secara in absentia 1 tahun penjara dan larangan bepergian yang dijatuhkan oleh negaranya sendiri dengan tuduhan melakukan "kegiatan propaganda".

Dalam sesi diskusi di Marrakech Film Festival 2025 di Maroko, Panahi mengatakan dirinya berencana kembali ke Iran setelah kampanye Oscar untuk film terbarunya, It Was Just an Accident.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya punya satu paspor," kata Panahi dalam bahasa Persia, duduk di sebelah seorang penerjemah bahasa Inggris. "Ini paspor negara saya, dan saya ingin menyimpannya."

"Meskipun saya diberi kesempatan, bahkan di tahun-tahun tersulit sekalipun, saya tidak pernah mempertimbangkan untuk meninggalkan negara saya dan menjadi pengungsi di tempat lain," kata Panahi.

Panahi sudah berkali-kali diberikan hukuman oleh Iran gegara filmnya. Pada 2010, Panahi dilarang membuat film selama 20 tahun dan akhirnya meninggalkan Iran setelah mendukung protes anti-pemerintah serta membuat serangkaian film yang mengkritik kondisi Iran modern.

Panahi kala itu dianggap melakukan "propaganda melawan sistem" dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara. Namun dirinya hanya menjalani dua bulan sampai akhirnya dibebaskan dengan jaminan.

Diberitakan Variety pada Kamis (4/12), Jafar Panahi saat ini membagi waktunya antara Iran dan Prancis. Prancis pula yang memilih film It Was Just an Accident sebagai perwakilan ke Oscar 2026 dari negaranya.

"Negara seseorang adalah tempat terbaik untuk tinggal, apa pun masalah dan kesulitannya," kata Panahi. "Negara saya adalah tempat saya bisa bernapas, tempat saya bisa menemukan alasan untuk hidup, dan tempat saya bisa menemukan kekuatan untuk berkarya."

"Masalah yang dihadapi Iran saat ini hanyalah masalah sementara, sama seperti masalah yang dihadapi masyarakat mana pun."

Pada 1 Desember 2025, pengacara Panahi di Iran, Mostafa Nili, menyebut hukuman ternyar ini mencakup larangan bepergian selama dua tahun dan larangan untuk Panahi bergabung dengan kelompok politik atau sosial apa pun. Nili memastikan mereka akan mengajukan banding.

Nili menyebut dakwaan terhadap Panahi adalah terlibat dalam "kegiatan propaganda" terhadap negara itu, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya Panahi juga pernah mendapatkan larangan membuat film selama 20 tahun dari Iran. Namun setahun setelahnya, ia malah membuat film dokumenter bertajuk This is Not a Film dan mengirimnya ke Cannes dalam sebuah flash drive yang disembunyikan di dalam sebuah kue.

Ia juga tetap membuat film bertajuk Taxi dan merilisnya pada 2015, dengan menampilkan dirinya sebagai sopir taksi dan seluruh pengambilan gambarnya dilakukan di dalam mobil.

Pada 2022, Panahi pernah ditangkap dengan protes yang dilakukan oleh sekelompok sineas, tetapi ia dibebaskan tujuh bulan kemudian.

Sutradara 65 tahun itu memenangkan penghargaan utama Cannes Film Festival 2025, Palme d'Or, atas filmnya, It Was Just an Accident.

[Gambas:Video CNN]

Film itu mengisahkan lima mantan narapidana Iran yang berunding apakah mereka akan melakukan balas dendam terhadap seseorang yang diyakini adalah mantan sipir yang kerap menyiksa mereka.

Panahi sendiri bulan lalu melakukan tur keliling Amerika Serikat, di antaranya datang ke Los Angeles, New York, dan Telluride untuk promosi filmnya itu jelang musim nominasi Oscar 2026.

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |