Kiprah Medco Wujudkan Ketahanan Energi di RI

4 hours ago 1

 Kiprah Medco Wujudkan Ketahanan Energi di RI

Kiprah Medco Wujudkan Ketahanan Energi di RI (Foto: MedcoEnergi)

JAKARTA - Mewujudkan ketahanan energi nasional melalui kenaikan produksi minyak dan gas bumi (migas) hingga pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan ketahanan energi tercapai akan mendukung target swasembada energi yang masuk ke dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Secara konseptual, swasembada energi mengacu pada kemampuan suatu negara untuk sepenuhnya memenuhi kebutuhan energi tanpa ketergantungan impor. 

Sementara itu, ketahanan energi lebih berfokus pada jaminan ketersediaan energi yang stabil, terjangkau dan berkelanjutan termasuk melalui impor jika diperlukan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, untuk mewujudkan ketahanan energi dibutuhkan kerja sama dari semua pihak. Saat ini, pemerintah melalui BUMN maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya berjibaku meningkatkan produksi migas hingga percepat transisi energi ke EBT untuk mengurangi impor.

Bahlil mengatakan, keberhasilan sektor migas dengan lifting migas melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yakni di atas 605 ribu barel per hari. Target selanjutnya adalah mencapai produksi 900.000 sampai 1.000.000 barel per hari agar Indonesia bisa mengurangi impor.

"Masih banyak hal yang harus kita tingkatkan. Target kita apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden di 2029-2030 harus mencapai 900.000 sampai 1.000.000 barel per day," ujar Bahlil dalam upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80, Jumat 24 Oktober 2025.

Strategi MedcoEnergi Wujudkan Ketahanan Energi

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) atau MedcoEnergi menjadi salah satu perusahaan energi nasional yang berkomitmen meningkatkan produksi migas hingga percepatan transisi energi dengan memanfaatkan EBT.

MedcoEnergi telah memperkuat portofolio bisnis migas, mengembangkan energi bersih serta mendukung agenda ketahanan energi nasional. Hal ini sebagai bentuk komitmen untuk menjawab kompleksitas tantangan energi global.

Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengungkapkan strategi perusahaan dalam menjaga pertumbuhan di tengah volatilitas pasar energi global. Strategi utama yang dijalankan adalah memperkuat portofolio migas melalui akuisisi aset produksi, eksplorasi berisiko rendah di sekitar lapangan yang sudah ada, serta melakukan akuisisi anorganik secara terukur di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. 

"MedcoEnergi tetap berkomitmen pada efisiensi operasional, pengurangan emisi, dan pengembangan gas sebagai bahan bakar transisi," ujar Hilmi dalam rangkaian diskusi IPA Convex 2025, Rabu 21 Mei 2025.

Prabowo Bangga dengan Proyek Medco Prabowo Bangga dengan Proyek Medco

Memasuki usia 45 tahun, MedcoEnergi juga terus membangun kapabilitas di sektor energi rendah karbon, seperti tenaga surya, geotermal dan pertambangan tembaga yang mendukung elektrifikasi. MedcoEnergi juga melakukan studi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS). 

Dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah menjalankan lebih dari 100 inisiatif untuk menurunkan emisi. Hilmi menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi menghadapi dinamika industri energi yang cepat berubah. 

"Dalam industri ini, pembelajaran adalah proses yang tidak pernah berhenti. Kita harus terus belajar dan akan terus belajar," kata dia.

Sementara, Direktur & CEO MedcoEnergi Roberto Lorato menegaskan peran strategis sektor hulu dalam mendukung hilirisasi migas nasional. Menurutnya, peningkatan produksi migas domestik dari sektor hulu sangat penting untuk memperkuat sektor hilir. 

"Integritas pasokan hulu yang andal dengan pemrosesan hilir domestik yang efisien akan memastikan ketersediaan energi yang lebih stabil dan terjangkau bagi industri," ujar Roberto. 

Keduanya sepakat bahwa kolaborasi menjadi kunci utama untuk mempercepat langkah menghadapi tantangan energi global. Hilmi menyatakan, setiap peluang bisnis selalu dibicarakan bersama mitra sebagai bagian dari strategi pertumbuhan. 

Roberto menambahkan, kemitraan strategis sangat penting untuk memperkuat sinergi antara sektor hulu dan hilir. Kerja sama adalah landasan utama transisi energi yang andal dan berkelanjutan.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |