Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, mengeklaim kemampuan negaranya membangun kapal selam bertenaga nuklir adalah pencapaian utama dari perundingan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pernyataan terbaru Lee muncul setelah November kemarin Korsel mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan perjanjian untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, dalam kemitraan dengan Amerika Serikat.
Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih pada November, AS disebut telah menyetujui "kapal selam serang" dan setuju untuk bekerja sama dalam pengadaan bahan bakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir BBC, perjanjian ini menjadi langkah penting dalam hubungan Korea Selatan dan AS, di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kemampuan Korsel untuk mengamankan kapal selam bertenaga nuklir merupakan pencapaian utama dari perundingan dengan Trump," kata Presiden Lee, dikutip Reuters.
Trump dalam unggahan di Truth Social pada Oktober lalu mengatakan kapal tersebut akan dibangun di galangan kapal di Philadelphia, yang dikelola oleh konglomerat Korsel, Hanwha.
"Saya telah memberi persetujuan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, alih-alih kapal selam bertenaga diesel yang kuno dan jauh kurang lincah seperti yang mereka (Korsel) miliki sekarang," tulis Trump.
Pernyataan Trump ini dilontarkan sehari setelah AS dan Korsel mencapai kesepakatan dagang yang besar. Trump pada Rabu (29/10) tiba di Korsel untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC).
Dalam pertemuan dengan Trump, Lee Jae Myung memang sempat meminta agar Trump mengizinkan Korsel menerima bahan bakar untuk kapal selam bertenaga nuklir.
"Kami tidak mengusulkan untuk membangun kapal selam yang dipersenjatai nuklir, sebaliknya (kami ingin kapal selam bertenaga nuklir karena) kapal selam diesel memiliki daya tahan rendam yang lebih rendah, yang membatasi kemampuan kami untuk melacak kapal selam Korea Utara atau China," kata Lee Jae Myung.
Saat ini hanya enam negara yang memiliki kapal selam strategis bertenaga nuklir yakni AS, China, Rusia, Inggris, Prancis, dan India.
Korsel sendiri sudah memiliki sekitar 20 kapal selam, namun semuanya bertenaga diesel sehingga perlu lebih sering muncul ke permukaan.
Kapal selam nuklir diklaim lebih tangguh karena mampu beroperasi lebih jauh dan lebih cepat.
Kapal selam tenaga nuklir juga memiliki kemampuan menyelam di bawah laut, jauh lebih lama dalam hitungan bulan dari kapal selam bahan bakar apapun.
(dna)

1 hour ago
1

















































