Ada sekitar 140 anak yang tinggal di dalam 45 penjara di seluruh Pakistan. (Foto; Islam Khabar)
JAKARTA – Gambar-gambar dari penjara Pakistan yang memperlihatkan anak-anak kecil tidur di balik jeruji besi, memunculkan sorotan terhadap sistem peradilan negara tersebut. Anak-anak tersebut berada di penjara bukan karena melakukan kejahatan, namun karena lahir dari ibu yang mendekam di bui.
Di lingkungan penjara Pakistan, masa kanak-kanak berlangsung dalam kondisi yang tidak biasa, di lokasi seperti kandang besi, sel yang penuh, dan udara yang pengap akibat pembatasan ruang. Di provinsi Punjab, sekitar 140 anak berusia di bawah enam tahun hidup bersama ibu mereka yang sedang menjalani hukuman.
Dilansir Islam Khabar, Kamis, (23/10/2025), data menunjukkan ada 67 anak laki-laki dan 73 anak perempuan tersebar di 45 penjara. Namun, kenyataan di balik angka tersebut sangat memilukan. Anak-anak ini tidak mengenal kebun bermain atau buku cerita, melainkan gerbang yang terkunci dan bunyi pintu besi.
Penjara Adiala dan Penjara Wanita Multan menjadi tempat dengan jumlah anak terbanyak. Dalam ruangan-ruangan ini, konsep “rumah” menjadi tidak berlaku.
Sel beton dijadikan sebagai ruang penitipan anak, dan suara sepatu penjaga menggantikan musik pengantar tidur. Masa kecil mereka tidak dibina, melainkan dikendalikan oleh jam malam, pengawasan ketat, dan rasa kekurangan yang terus menerus.
Anak-anak ini secara hukum bukan narapidana, namun mereka hidup seperti tahanan dalam banyak hal penting.
Mereka lahir dari ibu yang sedang menjalani hukuman, sehingga penahanan menjadi kondisi pertama kehidupan mereka. Hidup mereka merupakan akibat dari sistem keadilan yang lebih mengutamakan prosedur daripada tanggung jawab moral.