Jakarta, CNN Indonesia --
Ketika melihat rak buah di supermarket, perbedaan antara lemon dan jeruk nipis tampak jelas, yang satu kuning cerah, yang satu hijau segar. Namun di balik warna kulitnya yang kontras, dua buah ini ternyata punya karakter dan manfaat yang tak sepenuhnya sama.
Banyak orang mengira lemon dan jeruk nipis bisa saling menggantikan. Padahal menurut ahli gizi, keduanya memiliki profil nutrisi dan kegunaan yang sedikit berbeda.
"Sebagai ahli gizi, saya sering ditanya apakah lemon lebih sehat daripada jeruk nipis," ujar nutrisionis Michelle Losh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya berasal dari keluarga sitrus dan mengandung zat gizi yang mirip. Pertanyaannya bukan mana yang lebih baik, tapi mana yang lebih cocok untuk kebutuhan tubuh Anda," kata dia, mengutip Real Simple.
Beda lemon dengan jeruk nipis
Lemon (Citrus limon) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sama-sama anggota keluarga sitrus seperti jeruk, grapefruit, dan tangerine. Beberapa ahli bahkan meyakini lemon adalah hasil persilangan antara jeruk nipis dan citron, buah sitrus berkulit tebal yang lebih besar.
Lemon biasanya tumbuh di daerah beriklim sedang, sementara jeruk nipis lebih cocok di daerah tropis dan subtropis. Tak heran jika jeruk nipis lebih mudah ditemui di pasar tradisional Indonesia, sementara lemon banyak diimpor dari negara beriklim lebih sejuk.
Melansir Healthline, perbedaan paling mudah dikenali tentu dari warna dan bentuknya. Lemon berwarna kuning cerah dengan bentuk lonjong, sementara jeruk nipis berwarna hijau dan cenderung bulat.
Ukurannya pun berbeda: lemon umumnya berdiameter 7-12 sentimeter, sedangkan jeruk nipis hanya sekitar 3-6 sentimeter.
Dari segi rasa, keduanya sama-sama asam, tapi dengan nuansa berbeda. Lemon punya sedikit sentuhan manis di balik keasamannya, sedangkan jeruk nipis cenderung lebih tajam dan getir.
Itulah sebabnya jeruk nipis sering digunakan untuk menambah rasa segar pada sambal, soto, atau seafood, sementara lemon lebih sering dijadikan campuran minuman dan makanan penutup.
Secara umum, lemon dan jeruk nipis sama-sama sumber vitamin C yang baik. Namun menurut ahli gizi Janelle Bober, lemon sedikit lebih unggul.
"Dalam 100 gram, lemon memiliki lebih banyak vitamin C, serta sedikit lebih tinggi kandungan folat, kalium, dan vitamin B6," ujarnya.
Kandungan vitamin C ini sangat penting untuk daya tahan tubuh dan proses penyembuhan luka, terutama bagi ibu menyusui, penderita penyakit kronis, atau mereka yang sedang dalam masa pemulihan.
Selain itu, asam sitrat dalam lemon juga membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Kandungan asam sitrat dapat menurunkan risiko batu ginjal pada sebagian orang.
Namun bukan berarti jeruk nipis kalah manfaat. Meski ukurannya lebih kecil, jeruk nipis mengandung lebih banyak flavonoid, senyawa antioksidan yang berperan penting bagi kesehatan jantung dan imunitas.
Bagi orang yang sedang mengurangi garam, air jeruk nipis bisa jadi pengganti bumbu yang sehat. Rasanya kuat, sekaligus membantu menjaga tekanan darah.
Mana yang lebih baik?
Jika Anda ingin meningkatkan asupan vitamin C atau sedang berjuang melawan flu, lemon mungkin pilihan yang lebih tepat. Tapi jika tujuannya untuk menambah cita rasa tajam pada makanan tanpa menambah garam, jeruk nipis lebih unggul.
Keduanya juga punya manfaat di luar dapur. Minyak esensial lemon dan jeruk nipis banyak digunakan dalam produk pembersih rumah tangga, parfum, hingga kosmetik karena aromanya yang segar sekaligus antibakteri.
Singkatnya, tak ada yang benar-benar 'lebih baik' antara lemon dan jeruk nipis. Keduanya punya keunggulan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Jadi, lain kali Anda bingung memilih di antara keduanya, ingat saja, lemon untuk manis segar, jeruk nipis untuk asam tajam. Sama-sama sitrus, tapi beda pesona dan khasiat.
(tis/tis)

3 hours ago
1
















































