Ramdani Bur
, Jurnalis-Selasa, 01 Juli 2025 |14:30 WIB
Budi Amanah (tengah) mendapatkan perawatan maksimal dari petugas haji selama berada di tanah suci. (Foto: MCH 2025)
AIR mata Budi Amanah tumpah di Asrama Haji Banda Aceh pada Senin, 30 Juni 2025. Bukan karena derita, melainkan haru yang tak tertahan. Setelah 12 tahun menunggu, Budi Amanah dan sang suami, Abdul Rahman Rahmatsyah, akhirnya menginjakkan kaki di Tanah Suci.
Namun, musibah datang menghampiri Budi Amanah. Tangan kiri Budi Amanah patah usai tergelincir di salah satu kamar mandi di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Setelah kejadian, Budi Amanah langsung dibawa ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Ditangani dokter ortopedi, tangannya mendapat perawatan. Setelah bermalam di KKHI, Budi Amanah pulang ke Hotel Awqaf Al Mufti di Misfalah.
Setiba di hotel, ia mendapat perawatan dari dokter kelompok terbang (kloter). Beruntung dari hari ke hari, kondisi tangan Budi Amanah semakin membaik.
"Seminggu sekali diperiksa di rumah sakit dan dirontgen. Ini sebelum pulang juga dirontgen lagi," kata Budi Amanah kepada tim Media Center Haji, Senin, 30 Juni 2025.
1. Tetap Beribadah seperti Biasa
Selama mendapatkan rawat jalan, Budi Amanah tetap beribadah seperti biasa. Hanya ada satu momen di mana ibadah Budi Amanah dibadalkan, tepatnya saat melempar jumrah di Jamarat.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya