Nasib Industri Mebel RI Akibat Tarif Impor Trump, Pekerja Terancam PHK

3 days ago 8

Nasib Industri Mebel RI Akibat Tarif Impor Trump, Pekerja Terancam PHK

Industri Mebel Sikapi Tarif Trump. (foto: okezone.com.)

JAKARTA - Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menaikkan tarif impor terhadap produk Indonesia berdampak pada penurunan utilitas industri mebel Indonesia. Penurunan utilitas pada ujungnya akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

Saat ini pasar Amerika Serikat adalah tujuan ekspor utama Indonesia. Dari total value ekspor mebel Indonesia sebesar USD2,2 miliar, porsi ekspor ke AS mencapai 60%. 

Apabila kebijakan baru Trump tersebut menyebabkan penurunan pasar ekspor ke AS, dapat dipastikan akan berdampak cukup besar bagi kelangsungan industri mebel Indonesia. 

“Terlepas pada dampaknya bagi Indonesia, namun kita perlu untuk memahami langkah yang ditempuh oleh Presiden Trump dalam menetapkan kebijakan proteksi untuk melindungi industri dalam negerinya. Untuk itu kita tetap harus bersikap bijak dan tenang dalam menyikapinya,” kata Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat, Senin (7/4/2025).

5 Negara Asean yang Paling Besar Kena Tarif Impor Trump

Dedy melanjutkan, untuk merespons kebijakan tarif AS, pemerintah Indonesia dapat melakukan penyesuaian terhadap sejumlah tarif bagi impor produk dari AS.  Namun dengan tetap mempertimbangkan bahwa dampak yang ditimbulkan harus seminimal mungkin, agar tidak mengganggu hubungan bilateral dengan AS. 

Di samping itu, untuk mengantisipasi penurunan ekspor di pasar AS. Pemerintah bisa mengoptimalkan pembukaan akses pada pasar non tradisional yang sudah diinisiasi oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini. 

Selain antisipasi melalui perluasan pasar ekspor, industri Indonesia juga harus dapat mengoptimalkan serapan pasar dalam negeri. Peningkatan belanja pemerintah terhadap produk buatan dalam negeri akan menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi. 

“Untuk itu realokasi anggaran dengan meningkatkan belanja pemerintah perlu didorong untuk menggerakkan industri dalam negeri,” ujar Dedy.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |