Pangeran William Bakal Reformasi Besar-besaran Begitu Naik Takhta

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pangeran William dinilai akan melakukan "reformasi besar-besaran" di Kerajaan Inggris begitu resmi naik takhta menjadi Raja William V di masa depan.

Pengamat kerajaan dari Daily Beast dan The Royalist Substack, Tom Sykes, mengatakan bahwa William sebenarnya sudah mulai bekerja menggantikan ayahnya, Raja Charles III, yang kini sedang sakit hanya saja tanpa menyandang gelar raja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu, gebrakan William akan benar-benar memengaruhi seluruh orang yang terkait dengan Kerajaan Inggris, mulai dari yang berhubungan darah hingga staf.

Sykes menilai, salah satu reformasi yang akan dibawa William adalah dengan menghapus dan mencabut gelar kebangsawanan keluarganya sendiri yang tidak bekerja untuk Kerajaan Inggris atau bikin sulit kerajaan.

Keinginan itu akan mengincar banyak nama, seperti Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan gelar Duke dan Duchess of Sussex mereka, atau Putri Beatrice dan Putri Eugenie yang merupakan anak dari Pangeran Andrew yang sudah dicopot gelarnya.

Bila gelar mereka dicopot, maka mereka akan berstatus seperti rakyat biasa pada umumnya. Hal ini bahkan sudah dipraktikkan kepada anak-anak William dan Kate, yakni Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louise, yang tidak menggunakan gelar bangsawan mereka di sekolah.

"Charles lemah, tapi William tidak sama sekali," kata Sykes. "William sebenarnya sudah jadi Raja, hanya saja tidak bertitel."

Seorang teman William juga mengakui hal tersebut kepada Sykes. Sumber tersebut mengatakan bahwa "pergantian kekuasaan sedang terjadi secara langsung, entah mereka mengakuinya atau tidak."

Selain itu, William disebut tidak akan tinggal di Istana Buckingham yang menjadi kediaman raja dan ratu Inggris selama berabad-abad. Istana tersebut konon hanya akan digunakan sebagai kantor Kerajaan Inggris.

Bila nanti sudah naik takhta, Pangeran William dan Kate Middleton disebut akan tinggal di Forest Lodge, kediaman yang baru mereka tempati mulai November 2025.

Sebelumnya penulis biografi kerajaan Robert Jobson pernah menyebut bila William jadi raja, salah satu kebijakannya nanti adalah "mengurangi separuh dari jumlah staf" yang ada saat ini.

Selain itu, ratusan jadwal kunjungan langsung dan perjalanan sehari atau menerima karangan bunga di seluruh Inggris bakal dihapus.

Seperti diberitakan New York Post pada Rabu (3/12), Pangeran William dan Kate Middleton akan lebih banyak fokus pada isu-isu besar seperti perubahan iklim atau kesehatan mental dan dampaknya secara nasional juga global.

[Gambas:Video CNN]

"William menganggap monarki di bawah ayahnya memancarkan keangkuhan dan tampak kehilangan arah, akibat kecintaan Charles pada seragam dan seremonial, sementara William meremehkan prioritas tugas di atas kesehatan dan kesejahteraan individu," kata Sykes.

"Charles menganggap William mengabaikan elemen paling mendasar dari pekerjaan tersebut yakni hadir secara langsung di seluruh negeri, terlepas dari hujan atau cerah".

"Bagi William, terus menjalankan monarki seolah-olah masih merupakan institusi era Edward terasa absurd. Bagi Charles, pendekatan putranya yang lebih santai dapat terasa seperti kurangnya rasa hormat terhadap tugas dan tradisi."

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |