Pengamat Minta Spesifikasi Maung Listrik Pandu Diungkap ke Publik

20 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) memberikan catatan terkait kendaraan taktis listrik buatan Pindad bernama Pandu yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto.

Larasmoyo Nugroho, pengamat dari MITI, menilai lahirnya Pandu memang mencerminkan ambisi Indonesia berinovasi dalam teknologi pertahanan. Namun, baginya upaya itu perlu ditopang sistem penunjang agar kehadirannya benar-benar bermanfaat dan bernilai ekonomis.

"Peluncuran Pindad MV3 EV Pandu menandai langkah besar dalam modernisasi alutsista Indonesia, tetapi sejumlah tantangan kritis perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilannya," ujar Larasmoyo dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti Pustekroket BRIN ini menyatakan pada tahap berikutnya, spesifikasi lengkap Pandu seperti kapasitas baterai, jangkauan operasional, dan ketahanan di medan tempur perlu diungkap secara jelas agar tidak ada keraguan tentang kesiapan teknologi untuk misi militer sesungguhnya.

Selain itu Pandu juga harus mengurangi ketergantungan impor komponen agar keandalan dan keberlangsungan produksinya terjamin.

"Meskipun Indonesia kaya akan nikel, pengembangan baterai canggih dan komponen elektronik berpotensi bergantung pada impor, justru dapat melemahkan kemandirian industri pertahanan," kata Larasmoyo.

Ia juga mengingatkan kehadiran Pandu memerlukan sistem pendukung agar operasional saat benar-benar dipakai sebagai alat pertahanan tidak menghadapi kendala.

Sebagai contoh, Pandu memerlukan stasiun pengisian daya dan perawatan khusus, yang dapat diimplementasikan di segala medan operasi Indonesia yang beragam, seperti hutan atau kepulauan.

"Fokus pada teknologi listrik harus selaras dengan kebutuhan TNI, terutama untuk operasi di medan sulit, di mana keandalan dan kemudahan perawatan lebih krusial daripada aspek seremonial. Kembangkan solusi pengisian daya portabel dan multi-sumber untuk mendukung operasi di medan terpencil," ucap dia.

Larasmoyo menambahkan hal lain yang perlu dilakukan adalah uji coba kendaraan ini di berbagai kondisi medan untuk memastikan ketahanan dan relevansi operasional.

"Dan yang tidak kalah penting adalah penetapan target pasar yang jelas, apakah untuk kebutuhan domestik TNI atau ekspor, dengan strategi pemasaran yang kompetitif," ucap dia.

Pindad belum mengungkap spesifikasi

Sejauh ini Pindad belum memberi keterangan terkait spesifikasi kendaraan taktis listrik tersebut. Namun diketahui Pandu dirancang menggunakan basis Maung MV3 hasil pengembangan perusahaan alat pertahanan pelat merah itu.

Sebelum didesain menjadi 4x4 MV3 Tactical EV, basisnya sudah sempat dimodifikasi menjadi berbagai varian, seperti MV3 Garuda Limousine yang digunakan sebagai kendaraan resmi kepresidenan, Maung MV3 dalam varian Tangguh atau Spartan, Jelajah dan Komando.

Selain itu ada pula versi MV3 Popemobile yang digunakan Paus Fransiskus saat mengunjungi Indonesia pada 2024.

Sebagai kendaraan khas militer, Pandu terlihat dibalut cat hijau tentara pada bodi, sementara atapnya dibubuhi warna hitam doff.

Nama Pandu dipilih dari tokoh wiracarita Mahabharata yang melambangkan perintis atau yang pertama. Diharapkan, kehadiran kendaraan tersebut dapat mendukung perkembangan kendaraan listrik nasional di masa depan.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |