Peringatan 77 Tahun Nakba, Menbud Fadli Zon: Budaya sebagai Jembatan bagi Perdamaian

9 hours ago 4

 Budaya sebagai Jembatan bagi Perdamaian

Menbud Fadli Zon menghadiri acara Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, The 77th Commemoration of Nakba Day. (Foto: dok Kemenbud)

JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri acara Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, The 77th Commemoration of Nakba Day.

Bertajuk "Palestine belongs to Palestinians and We Will Never Leave", kegiatan yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta ini bermaksud untuk mengajak tamu yang hadir untuk mengenang 77 tahun Nakba, hari dimulainya penghancuran tanah air Palestina dan pengusiran massal sebagian besar penduduk Palestina, yang dimulai pada 15 Mei 1948.

Dihadiri oleh 200 tamu undangan, mulai dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia M. Hidayat Nur Wahid, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Noor Achmad, dan Para Duta Besar Negara Sahabat, hingga diaspora rakyat Palestina yang kini tinggal di Indonesia.

The 77th Commemoration of Nakba Day dimulai dengan dengan pemutaran film pendek yang menampilkan Gaza, Palestine, sebelum dan sesudah penjajahan.

Setelahnya dilanjutkan dengan penampilan monolog oleh Asma Nadia yang menyampaikan cerita "Fathiya." Cerita tentang gadis kecil Palestina berusia 6 tahun bernama Maryam yang berjanji untuk menjaga adik kecilnya yang berusia 3 tahun, Fathiya.

Menbud Fadli Zon menyampaikan semangat persatuan dan solidaritas untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang memilukan yang dimulai pada 77 tahun yang lalu, yaitu Nakba.

Ia juga mengungkapkan bahwa dimulai pada 1948, lebih dari tujuh ratus ribu warga Palestina dipaksa mengungsi, tanah dan rumah mereka dirampas, dan hak asasi manusia mereka dilanggar secara brutal, bencana tersebut masih menjadi kenyataan hingga kini.

Di dunia modern saat ini, rakyat Palestina masih terus mengalami penindasan dan pelanggaran berat atas hak asasi manusia.

"Selain serangan udara dan agresi brutal dari Israel sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari lima puluh ribu warga Palestina di Gaza, baru-baru ini saya sampaikan kepada para Menteri Kebudayaan dalam Forum Kazan Dunia Islam–Rusia, bahwa terjadi genosida budaya atau penghancuran identitas budaya secara sengaja," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa fakta tersebut merupakan salah satu dimensi paling serius, namun paling sering diabaikan dari krisis Palestina.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |