Pidato Lengkap Prabowo di Depan PM China Li Qiang

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang hadir dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Shangri-La Hotel, Jakarta, Sabtu (24/5) malam.

Dalam acara ini, Prabowo memberikan sambutan untuk menyambut PM Li sebelum hari ini, Minggu (25/5), disambut langsung secara resmi di Istana Negara.

Prabowo menyampaikan puja puji terhadap Negeri Tirai Bambu yang dinilai sangat membela rakyat, terutama yang tertindas, seperti Palestina saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai hari ini, kita lihat kepemimpinan Tiongkok, khususnya dalam membela rakyat Palestina. Sungguh membanggakan bagi kita semua," ucap Prabowo dalam Indonesia-China Business Reception di Jakarta, Sabtu (24/5).

Berikut pidato lengkap Prabowo saat Indonesia-China Business Reception:

"Malam ini saya berdiri di hadapan anda semua dengan rasa hormat dan rasa syukur, kita sekarang sedang menyaksikan sebuah momentum penting dalam sejarah hubungan antara RI dan RRT. Dua bangsa besar yang telah menjalin persahabatan dan perdagangan selama ratusan tahun.

Hubungan kita bukan baru dimulai ketika kita membuka hubungan diplomatik, melainkan telah terjalin lama, bukti hubungan kita terdapat dalam prasasti-prasasti di seluruh bangsa dan negara kita. Pelayaran laksamana Cheng Ho ke nusantara, sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen-monumen terhadap kunjungan tersebut, bahkan juga hubungan antar rakyat kita sangat erat.

Saya kira di bangsa Indonesia kalau dicek genetiknya, DNA-nya, saya kira banyak DNA kita adalah dna dari Tiongkok. Saya ingin menyampaikan bahwa Tiongkok adalah negara pertama yang saya kunjungi setelah saya diumumkan sebagai presiden terpilih dan Presiden RRT dengan pimpinan pemerintah Tiongkok menerima saya, walaupun saya belum dilantik menjadi presiden, tetapi menerima saya dengan penghormatan yang luar biasa, terima kasih. Juga setelah saya dilantik, baru mungkin kurang dari 3 minggu, negara yang saya kunjungi resmi sebagai presiden RI adalah RRT.

Kenapa saya mengunjungi Tiongkok pertama kali, bahkan sebelum saya dilantik? karena saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, penting, dan menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita. Juga sebagai seorang yang gemar belajar sejarah, saya melihat peradaban Tiongkok tidak saja peradaban yang paling tua di bumi kita, tapi juga suatu peradaban yang mengajarkan nilai-nilai budaya yang sangat tinggi dan pada intinya kita lihat bahwa peradaban Tiongkok selalu ingin mencari kebaikan bersama, mutual benefits, dan selalu berusaha menciptakan perdamaian dan harmoni, karena itu, saya sangat bertekad untuk menjaga apa yang sudah dicapai sampai sekarang perlu kita tingkatkan.

Saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar. Perdagangan kita sudah melebihi US$130 miliar tiap tahun dan kita memandang bahwa Tiongkok adalah mitra sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi kita. Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menjalankan proyek-proyek besar yang sangat berhasil, kereta api cepat Jakarta-Bandung, kawasan industri, hilirisasi nikel, termasuk pembangunan berbagai proyek-proyek industri dan teknologi yang besar yang telah kita saksikan dalam pameran singkat yang baru saja saya diundang untuk melihat.

Hubungan dagang, investasi, dan teknologi ini adalah komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, lebih sejahtera bagi kedua bangsa kita dan juga lebih hijau, lebih ramah bagi lingkungan kita bersama.

Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah berpartisipasi dalam ekonomi kita, menciptakan lapangan kerja, melakukan transfer teknologi, membangun kepercayaan di antara semua dunia usaha, terutama di Tanah Air kita.

Saya telah berjumpa dengan banyak tokoh-tokoh dari dunia usaha Tiongkok, saya melihat komitmen mereka, saya melihat keinginan mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi di Indonesia. Mereka sangat terbuka untuk mendengarkan kesulitan-kesulitan kita dan kepentingan-kepentingan kita.

Sekali lagi terima kasih, ini menandai bahwa kita akan melangkah lebih yakin lagi di masa-masa yang akan datang. Saya ingin menyampaikan dengan hubungan ekonomi yang seperti ini, janganlah hubungan kita terbatas kita pada hubungan ekonomi. Kita juga harus mencapai persahabatan yang lebih mendalam, kerja sama di semua bidang.

Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya ke RRT yang telah konsisten membela kepentingan negara-negara yang sedang membangun, konsisten melawan penindasan, melawan imperialisme, melawan kolonialisme, apartheid.

RRT membela perjuangan-perjuangan pembebasan di negara-negara yang masih tertindas oleh imperialisme dan kolonialisme, bukan pada saat sekarang saat Tiongkok sudah kuat ekonominya. Waktu Tiongkok masih membangun, Tiongkok tetap membela gerakan-gerakan pembebasan dimanapun dan sampai hari ini kita lihat kepemimpinan Tiongkok, khususnya dalam membela rakyat Palestina, sungguh membanggakan bagi kita semua.

Dari hati saya, atas nama pribadi saya dan atas nama rakyat Indonesia, kami sampaikan hormat kami kepada kepemimpinan RRT dalam membela rakyat-rakyat yang tertindas di seluruh dunia. Terima kasih kepemimpinan Tiongkok, terima kasih.

Saya percaya dan yakin Tiongkok dan Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bagaimana kekuatan bisa digunakan untuk kebaikan. Kekuatan bisa dipakai untuk kesejahteraan bersama, win win, bukan satu yang selalu di atas dan yang lain harus selalu di bawah.

Terima kasih kehadiran saudara-saudara di Indonesia. Saya mengundang para pengusaha Tiongkok untuk terus berinvestasi di Indonesia, di semua bidang. Tidak hanya hilirisasi SDA, tapi di bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan di bidang sains dan teknologi. Saya mengajak para pengusaha Indonesia untuk melihat Tiongkok sebagai mitra belajar, produksi, mitra untuk bisa bersama-sama masuk ke pasar global.

Malam ini kita tidak hanya menyambut kehadiran PM Lie di Indonesia dan merayakan capaian bersama kita, tetapi kita menyambut kerja sama ini sebagai langkah menghadapi masa depan yang cerah, penuh harapan, masa depan yang akan membawa berkah dan perdamaian di kawasan kita bersama. Melangkah dengan saling pengertian, percaya, mendukung, saya yakin Indonesia dan Tiongkok akan menjadi tonggak stabilitas dan kemakmuran Asia"

(ldy/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |