PLN Nyalakan Kelistrikan RS dan Posko Pengungsian di Aceh Tamiang

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan masalah kelistrikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muda Sedia, Aceh Tamiang yang menjadi pusat layanan kesehatan korban bencana banjir dan longsor di Aceh.

Dalam upaya penanganan tersebut, PLN mendatangkan mesin genset dari Kota Langsa. Di perjalanan, petugas PLN membawa genset berkapasitas 66.000 Watt dan lampu-lampu emergency melalui jalur darat, melewati lumpur, tanah amblas, hingga ruas jalan yang terputus.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa dalam situasi darurat, kehadiran listrik menjadi penopang utama bagi layanan publik yang tidak boleh berhenti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas arahan langung dari Bapak Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin, kami prioritaskan rumah sakit harus menyala lebih dulu, karena di sana ada nyawa yang dipertaruhkan. Tim PLN bergerak all out tanpa mengenal waktu, tanpa mengenal batas, menembus medan apa pun agar layanan kritis tetap berjalan," ujar Darmawan.

Direktur Utama RSUD Muda Sedia, Aceh Tamiang, Andika Putra menyampaikan apresiasi mendalam atas respons PLN dalam situasi darurat tersebut.

"Di tengah kondisi yang serba sulit, kehadiran listrik dari PLN adalah penyelamat. Tanpa itu, banyak tindakan medis yang tidak bisa kami lakukan. Kami sangat berterima kasih karena respons cepat ini benar-benar menjaga keselamatan pasien," ujar Andika.

Tidak hanya rumah sakit, posko pengungsian di Tamiang Sport Center juga telah menyala menggunakan jaringan PLN pada Kamis (4/12), sehingga proses evakuasi, distribusi logistik, hingga pendataan warga berjalan lebih lancar.

Sementara untuk mendukung pasokan air bersih, PLN mengoperasikan genset 33.000 watt yang dikirim dari Binjai untuk PDAM Aceh Tamiang guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, Kamis (4/12). Selain itu, untuk mendukung layanan publik dan pemerintahan, PLN juga menyediakan genset 100.000 watt yang saat ini masih dalam proses pengiriman dari Banda Aceh menggunakan KP Wisanggeni milik Polri.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Eddi Saputra, menegaskan bahwa pemulihan kelistrikan diprioritaskan pada layanan publik.

"Jalan putus, banyak titik terisolir, tapi kami tidak boleh berhenti. Fasilitas vital seperti rumah sakit, posko pengungsian, dan titik pelayanan masyarakat harus mendapatkan listrik terlebih dahulu. Kami berterima kasih kepada TNI dan POLRI yang telah membantu mobilisasi peralatan dan berbagai kebutuhan di lapangan," pungkas Eddi.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |