CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 07:45 WIB
The Ning King, konglomerat pemilik raksasa properti Alam Sutera Wafat di Usia 93 Tahun. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --
The Ning King, konglomerat pendiri raksasa properti Alam Sutera Wafat di Usia 93 Tahun, Minggu (2/11).
Kabar duka cita itu disampaikan media sosial resmi Alam Sutera. Manajemen Alam Sutera juga mengonfirmasi wafatnya taipan tersebut.
"Segenap keluarga besar Alam Sutera Group menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Kiranya damai dan terang Kasih Kristus senantiasa menyertai dan memberi penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan," tulis akun Instagram @alam_sutera_realty, Minggu (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Ning King lahir di Bandung, Jawa Barat pada 20 April 1931. Nama "The" pada nama The Ning King bukan penanda keturunan kerajaan atau gelar, melainkan nama keluarga.
Ia dikenal sebagai pebisnis multisektor. Kerajaan bisnis The Ning King dibangun sejak 1949.
Forbes mencatat kekayaan The Ning King mementos US$450 juta atau setara Rp7,4 triliun. The Ning King pernah masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada 2017.
Dilansir situs resmi, Agro Manunggal Group bermula dari perusahaan perdagangan tekstil. Perusahaan ini kemudian berevolusi menjadi konglomerasi minat di bidang tekstil, baja, unggas, properti, pertambangan, energi, perpipaan PVC, asuransi, dan perkebunan.
Saat ini, grup usaha milik The Ning King telah mempekerjakan 22 ribu orang di lebih dari 80 pabrik dan bisnis. Pendapatan tahunan grup ini lebih dari US$1,2 miliar per tahun.
Salah satu bagian utama Agro Manunggal Group adalah produsen tekstil PT Agro Pantes. Perusahaan itu merupakan perusahaan tekstil pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 7 Januari 1991.
Perusahaan lainnya yang dimiliki The Ning King adalah PT Alam Sutera Realty Tbk. Perusahaan ini didirikan oleh keluarga The Ning King pada 1993.
Alam Sutera adalah pengembang properti terpadu di Indonesia. Perusahaan ini berkembang menjadi raksasa properti Indonesia.
Pengelolaan Alam Sutera berfokus pada pengembangan dan pengelolaan kawasan hunian, kawasan komersial, kawasan industri, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan perhotelan.
(dhf)

9 hours ago
4
















































