Progres Vaksin Nasional Penyakit Menular, Jutaan Orang Tiap Tahunnya

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah terus mendorong inisiatif vaksinasi dan riset pengembangan vaksin dalam negeri untuk menanggulangi penyakit menular.

Mengutip dari laman Kemenkes, pada awal Desember tahun lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap tahun, pemerintah Indonesia memvaksinasi sekitar 18 juta orang dengan jumlah antigen yang kini mencapai 14 jenis.

"Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, tantangan dalam mengelola kesehatan masyarakat sangat besar," ujar Budi pada 4 Desember 2024 di Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkat program vaksinasi ini, angka kematian anak menurun secara signifikan, meski saya masih berharap hasilnya bisa lebih baik lagi," imbuhnya.

Dalam upaya jangka panjang, pemerintah juga mendorong vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) untuk mencegah kanker leher rahim.

Berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Kemenkes menargetkan cakupan imunisasi HPV sebesar 90 persen pada anak perempuan usia 15 tahun pada tahun 2030. Program ini telah masuk dalam imunisasi nasional dan menyasar anak perempuan usia 9-14 tahun, baik di sekolah maupun di luar jalur pendidikan formal.

"Dengan vaksin yang terbukti aman dan efektif serta dukungan penuh dari semua pihak, Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Kanker Leher Rahim demi mewujudkan generasi sehat dan terbebas dari ancaman kanker leher rahim," demikian pernyataan tertulis resmi Kemenkes.

Imunisasi

Beberapa waktu lalu, Kemenkes mencatat berdasarkan data WHO tahun 2023, terdapat 14,5 juta anak di dunia yang belum mendapatkan imunisasi atau disebut sebagai zero dose. Pada waktu itu, Kemenkes menyatakan, Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi secara global, dengan sekitar 1,3 juta anak belum menerima imunisasi DPT 1 selama periode 2019-2023.

"Ini bukan sekedar angka yang tertulis di atas kertas, tapi gambaran nyata bahwa masih banyak anak-anak kita di Indonesia yang belum terlindungi, dan akan menjadi ancaman serius bagi negeri ini jika tidak bergerak melakukan sesuatu apapun," ujar  Direktur Imunisasi Kemenkes RI, dr Prima Yosephine di Banten, 30 April 2025 seperti dikutip dari laman kementerian tersebut.

Ia menekankan bahwa cakupan imunisasi yang tinggi, merata, dan berkualitas sangat penting untuk mencegah kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit, sekaligus membangun generasi sehat yang siap menghadapi tantangan masa depan.

"Imunisasi bukan sekadar layanan dasar, tetapi investasi jangka panjang untuk melindungi anak-anak kita," tambahnya.

Dalam keterangan yang sama, Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, menegaskan Pekan Imunisasi Dunia (PID) merupakan wujud komitmen global dalam melindungi jutaan nyawa melalui vaksinasi.

"Pekan Imunisasi Dunia 2025 merupakan momen untuk merayakan kemajuan Indonesia dalam melindungi jutaan nyawa melalui vaksin. Dengan tema 'Imunisasi untuk Semua itu Mungkin bagi Umat Manusia', kita menjawab seruan global untuk menutup kesenjangan, terutama di daerah terpencil dan tertinggal," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sekarang saatnya membuktikan imunisasi bukan sekadar tujuan, tetapi kenyataan yang bisa dan harus diwujudkan.

Hal senada disampaikan perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman. Ia menyebut vaksin sebagai salah satu inovasi paling berpengaruh dalam sejarah kesehatan masyarakat.

"Selama lima dekade terakhir, vaksin telah menyelamatkan 154 juta jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia, UNICEF tetap berkomitmen mendukung imunisasi anak melalui kerja sama erat dengan Kementerian Kesehatan dan para mitra," jelas Maniza kala itu.

(kay/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |