Proyek Tol Terintegrasi Tanggul Laut Semarang-Demak Capai 44,26%

8 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di pesisir utara Jawa tengah. Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung yang membentang sepanjang 10,64 km kini telah mencapai progres fisik 44,26 persen per Kamis (12/6).

Proyek ini menjadi perhatian khusus karena menggabungkan dua fungsi vital dalam satu konstruksi. Selain berfungsi sebagai jalur transportasi alternatif, tol yang dibangun di atas laut ini juga terintegrasi dengan sistem tanggul laut atau Giant Sea Wall untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang kerap melanda kawasan Semarang dan sekitarnya.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa konsep integrasi ini dirancang sebagai solusi jangka panjang untuk berbagai tantangan yang dihadapi wilayah tersebut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan tol ini mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6).

Ia optimis, kehadiran infrastruktur ini juga akan memberikan dampak positif bagi mobilitas regional. Tol ini diproyeksikan dapat mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang selama ini mengalami kepadatan tinggi dan sering terjadi kemacetan, terutama di koridor Semarang-Demak.

Sebagai informasi, konstruksi Tol Semarang-Demak Seksi 1 dibagi menjadi tiga paket pekerjaan. Paket 1 A dikerjakan penyedia jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 65,92%.

Paket 1B dikerjakan Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 42,97%. Sementara Paket 1C oleh Adhi Karya-Sinohydro dengan progres 22,77%.

Secara keseluruhan, Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Di samping pembangunan jalan tol terintegrasi tanggul laut, Kementerian PU dalam mendukung penanganan rob di Kota Semarang juga membangun sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin Tahap 1. 

Pekerjaan infrastruktur Sumber Daya Air ini meliputi pembangunan 6 unit rumah pompa dengan total kapasitas 81 m3/detik dan tanggul sungai sepanjang 10,53 km. 

Kehadiran infrastruktur ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk mereduksi banjir seluas 4.429 hektare meliputi 3 kecamatan yakni Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan Gemuk dengan total masyarakat terlindungi sebanyak 254.546 jiwa atau setara 119.781 KK.

Selain itu juga pembangunan 2 kolam retensi yang berada di Tol Semarang-Demak Seksi 1 C dilengkapi dengan rumah pompa air, yakni Kolam Retensi Terboyo seluas 189 hektare, panjang tanggul 6,55 km serta 6 unit pompa air axial vertical kapasitas 5 m3/detik dan 2 unit pompa submersible kapasitas 500 liter/detik.

Selanjutnya Kolam Retensi Sriwulan seluas 28 hektare dan panjang tanggul 2,10 km dilengkapi 4 unit (Axial vertical) kapasitas 5 m3/detik , 2 unit (submersible) kapasitas 500 liter/detik.

Dengan pendekatan terintegrasi antara infrastruktur transportasi dan pengendalian banjir, proyek Tol Semarang-Demak diharapkan menjadi model pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga memberikan solusi atas tantangan lingkungan yang dihadapi masyarakat pesisir.

(rir)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |