Putin Usulkan Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Pekan Depan

21 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 11 Mei 2025 11:40 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putih mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina diadakan pada Kamis (15/5) pekan depan. Presiden Rusia Vladimir Putih mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina diadakan pada Kamis (15/5) pekan depan. (Foto: via REUTERS/Vyacheslav Prokofyev)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putih mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina diadakan pada Kamis (15/5) pekan depan.

Usulan ini dikemukakan beberapa jam usai para pemimpin Kyiv dan Eropa menyerukan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari. Rencananya, gencatan senjata dimulai besok, Senin (12/5). Jika tidak disetujui, Eropa mengancam akan menjatuhkan sanksi baru dan memberi dukungan militer buat Ukraina.

Seruan itu tidak ditanggapi langsung oleh Putin. Ia hanya menguraikan usulan untuk mengadakan perundingan baru yang dilakukan secara langsung oleh Rusia dan Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengusulkan untuk memulai (negosiasi) tanpa penundaan pada Kamis, 15 Mei di Istanbul," kata Putin seperti dilaporkan AFP, Minggu (11/5).

Dulu sempat ada perundingan antara kedua negara tapi dihentikan pada 2022. Negosiasi diselenggarakan di pekan-pekan awal konflik kedua negara dan tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang.

Kini, Putin mengaku bakal berkomitmen untuk melakukan perundingan serius dengan Ukraina. Ia akan segera berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk meminta bantuan agar memfasilitasi perundingan.

Rusia menginginkan perundingan untuk menghilangkan akar penyebab konflik dan membangun perdamaian yang langgeng. Akar penyebab konflik, menurut Putin, merujuk pada keluhan Moskow terhadap Ukraina dan Negara Barat, mulai dari perlindungan terhadap warga berbahasa Rusia di wilayah timur, menolak perluasan pengaruh NATO hingga menghentikan kecenderungan Kyiv yang makin dekat dengan Barat.

Ukraina dan Barat menolak dan berkata serangan Rusia tidak lebih dari perebutan wilayah bergaya imperial.

(els/pta)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |